Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Shutdown AS Hanya Sementara, Indonesia Tetap Harus Fokus ke PR Sendiri

Kompas.com - 17/10/2013, 00:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan walaupun pemerintah AS masih shutdown, Indonesia harus fokus pada pekerjaan rumah dalam negeri. Setidaknya pekerjaan rumah itu ada empat.

"Faktor eksternal itu selalu ada pengaruhnya, tapi kita harus mengantisipasi semuanya," ujar Hatta, Rabu (16/10/2013). Empat pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan, sebut dia, yang pertama adalah perbaikan defisit neraca transaksi berjalan. Ekspor harus didorong, sementara impor dikurangi.

Lalu, lanjut Hatta, inflasi harus terus dijaga. "Karena berkaitan dengan daya beli masyarakat," kata dia. Hatta mengakui konsumsi masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, karenanya daya beli masyarakat masyarakat harus dijaga jangan sampai tergerus inflasi. "Supply harus dijaga."

Pekerjaan rumah ketiga, kata Hatta, adalah menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran yang realistis. "Karena stabilitas harus dijaga," tegas dia. Sementara pekerjaan rumah terakhir adalah mempertahankan iklim investasi.

Dalam kesempatan itu Hatta mengatakan target pertumbuhan ekonomi 6,3 persen pada saat ini tidak terlalu realistis. "(Kisaran) 5,8 persen sampai 6 persen adalah angka yang realistis," sebut dia.

Menurut Hatta, dalam kondisi sekarang stabilitas makro dan nilai tukar rupiah juga mutlak dijaga. Karenanya, inflasi dikawal.

Soal penghentian layanan pemerintah alias shutdown pemerintah Amerika, Hatta mengatakan sudah pernah terjadi 17 kali. Solusi pun, ujar dia, selalu akan dicari dan diyakini pasti akan ada solusi yang didapat. Dia menegaskan, shutdown hanya temporer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz Syariah Cetak Kontribusi Peserta Baru Rp 870 Miliar pada 2023

Allianz Syariah Cetak Kontribusi Peserta Baru Rp 870 Miliar pada 2023

Whats New
Konsumsi Elpiji 3 Kg Diproyeksi Bengkak 4,4 Persen di 2024

Konsumsi Elpiji 3 Kg Diproyeksi Bengkak 4,4 Persen di 2024

Whats New
LPS Sebut Tapera Bakal Pengaruhi Daya Beli Masyarakat

LPS Sebut Tapera Bakal Pengaruhi Daya Beli Masyarakat

Whats New
Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Whats New
Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Whats New
TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

Whats New
BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

Whats New
Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Whats New
Agar Tak 'Rontok', BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Agar Tak "Rontok", BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Whats New
Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Whats New
Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Whats New
Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Whats New
Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Spend Smart
Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com