Pada tahun depan, pemerintah menargetkan defisit fiskal lebih menyusut dari 2,4 persen menjadi 1,69 persen.
"Ini menunjukkan terjadi pengetatan fiskal, sehingga kita berharap mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen di 2014," kata Chatib saat sambutan konferensi pers APBN 2014 di kantornya, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Chatib menganggap bahwa pemerintah saat ini harus terus melakukan prioritas anggaran. Di tahun ini dan tahun depan, pemerintah akan lebih hati-hati dalam menggunakan anggaran agar pertumbuhan ekonomi bisa stabil.
"Tanpa stabilitas, pertumbuhan ekonomi akan terganggu. Kalau ditanya kenapa, dalam kebijakan selalu ada pilihan. Kalau push growth, fundamental kita akan tidak stabil. Dalam jangka menengah, akan terganggu. Jadi kami fokus stabilitas, APBN bukan untuk dorong pertumbuhan signifikan. Kita realistis karena sinyal ini penting untuk pasar," jelasnya.
Dengan pertumbuhan Indonesia di sekitar 5,5-6 persen di tahun depan, Chatib menilai bahwa ekonomi Indonesia tetap tumbuh nomor dua di negara-negara G20.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.