Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Pendukung Transportasi Mendesak Dibangun

Kompas.com - 15/01/2014, 21:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Infrastruktur yang terkait dengan transportasi dan pengiriman barang menjadi sesuatu yang krusial untuk diperbaiki saat ini.

Ekonom Bank CIMB Niaga Winang Budoyo mengatakan saat ini ekonomi Indonesia tidak efisien karena biaya yang harus ditanggung untuk pengiriman barang cukup mahal.

"Pembangunan infrastruktur saat ini harus lebih banyak fokus untuk shipping, karena memang tidak efisien. Biaya shipping ke Surabaya lebih mahal dibandingkan ke Singapura," keluhnya, Rabu (15/1/2014).

Pembangunan infrastruktur utama tidak boleh ditunda, lantaran berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebijakan terkait proyek infrastruktur telah ada, sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama untuk dieksekusi.

"Bila proyek infrastruktur dapat segera diimplementasikan, maka PDB Indonesia dapat menembus 6 persen. Ini saatnya mengimplementasikan proyek-proyek itu," kata Winang pada acara "Indonesia Summit: What Indonesia Needs Now," Rabu (15/1/2014).

Pada kesempatan yang sama, Managing Director Tusk Advisory Raj Kannan menjelaskan dalam pelaksanaan proyek infrastruktur, tidak hanya pemerintah yang dapat melaksanakan proyek tersebut.

Pihak swasta juga seharusnya dapat diikut sertakan dalam proyek melalui kemitraan publik swasta (public private partnership/PPP).

Lebih lanjut, Raj memandang masalah infrastruktur khususnya yang terkait untuk menopang transportasi dan distribusi di Indonesia sangatlah membutuhkan perhatian dan penanganan khusus. Proyek-proyek inilah yang harus diperbaiki.

"Coba saja, dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 8 hari. Sementara di Singapura hanya 1 hari. Di sektor bandara pun demikian. Bandara Soekarno Hatta menampung 55 juta penumpang, padahal kapasitas tampung hanya 22 juta penumpang. Ini sangat memprihatinkan," ujar Raj.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com