Menurut Lloyds Banking Group Plc, rupiah akan menguat sebesar 6,8 persen pada 2014 ke level 11.400 per dollar AS. Sementara itu, Societe Generale SA melihat rupiah akan berada di level 10.250 pada akhir tahun mendatang. Sebagai perbandingan, nilai tengah 23 analis yang disurvei Bloomberg meramal posisi rupiah akan berada di level 12.200 per dollar AS.
Di antara 10 negara besar Asia, hanya China yang pertumbuhannya bisa mengalahkan Indonesia.
Ada beberapa faktor yang disinyalir akan memperkuat posisi rupiah. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil serta berkurangnya defisit neraca perdagangan. Dua faktor tersebut kembali menjadi daya tarik bagi dana asing untuk kembali berinvestasi di Indonesia.
"Kami memprediksi saat ini posisi rupiah di bawah nilai seharusnya (undervalue) mengingat pertumbuhan Indonesia yang dinamis," jelas Jeavon Lolay, Director of Global Research Lloyds.
Dia menambahkan, perekonomian Indonesia akan bergerak sejalan dengan pertumbuhan positif ekonomi global, yang pada akhirnya akan membantu pemulihan tingkat ekspor pada kuartal II mendatang.
Catatan saja, mata uang Indonesia ini sudah menguat 0,7 persen pada bulan ini menjadi 12.085 per dollar AS. Ini merupakan penguatan terbaik di antara 11 mata uang Asia yang paling sering diperdagangkan. (Barratut Taqiyyah)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.