Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejolak Pasar Negara Berkembang Tekan Wall Street

Kompas.com - 30/01/2014, 07:10 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -Wall Street berakhir turun tajam pada Rabu (29/1/2014) waktu setempat, (Kamis pagi WIB), di tengah kekhawatiran turbulensi di pasar negara berkembang, sebuah penurunan yang curam setelah Federal Reserve AS memangkas kembali stimulus moneternya untuk bulan kedua berturut-turut.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 189,77 poin (1,19 persen) menjadi 15.738,79. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 18,30 poin (1,02 persen) menjadi 1.774,20, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq berkurang 46,53 poin (1,14 persen) menjadi 4.051,43.

Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities, mengatakan, kenaikan suku bunga acuan bank sentral Turki membawa kekhawatiran investor ke tingkat lain, mendorong kemunduran dari saham dan aset-aset berisiko lainnya.

Sebuah langkah serupa di Afrika Selatan juga gagal membendung pelemahan mata uangnya.

Setelah saham Eropa merosot, saham AS dibuka di merah dan jatuh lebih lanjut setelah Fed mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi pembelian aset lagi sebesar 10 miliar dollar AS pada Februari menjadi 65 miliar dollar AS, keputusan itu secara luas telah diperkirakan.

"Orang-orang gelisah, terutama karena ketidakpastian prospek pada ekonomi negara-negara berkembang," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital.

Dia mengatakan langkah Fed, serta sejumlah laporan laba bervariasi, adalah faktor-faktor yang lebih kecil dalam aksi jual.

Komponen Dow, Boeing, tenggelam 5,3 persen setelah memproyeksikan labanya datar pada 2014 disebabkan oleh peningkatan moderat dalam pengiriman pesawat komersial dan pendapatan yang lebih rendah dari pesanan departemen pertahanan AS.

AT&T turun 1,2 persen di tengah kekhawatiran bahwa prospek aliran kas perusahaan telah dipotong. Morgan Stanley menilai pembayaran tinggi perusahaan untuk pemegang saham sebuah "kekhawatiran yang luas."

Citigroup, yang memiliki kehadiran yang relatif besar di pasar negara berkembang, turun 3,1 persen di tengah kekhawatiran tentang prospek di negara-negara ini. JPMorgan Chase dan Bank of America masing-masing kehilangan 0,4 persen dan 0,3 persen.

Yahoo jatuh 8,7 persen setelah melaporkan penurunan enam persen selama kuartal keempat dalam pendapatan iklan display yang telah lama berada di penghasilan inti Yahoo.

Dow Chemical melonjak 3,9 persen setelah labanya 65 sen per saham mengalahkan 43 sen perkiraan para analis. Perusahaan ini mengumumkan kenaikan dividen 15 persen dan perluasan program pembelian kembali saham dari 1,5 miliar dollar AS menjadi 4,5 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Whats New
Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com