Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBG Siap Bersaing dengan Bensin

Kompas.com - 13/03/2014, 15:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) memastikan masyarakat akan mendapat keuntungan berupa penghembatan ongkos energi jika menggunakan bahan bakar gas dibanding bensin untuk kendaraan bermotornya.

Jobi Triananda, Commercial Director & COO PGN mengatakan, perseroan tak berkecil hati setelah program konverter kit mendapat banyak penolakan. Ia mengatakan, PGN tetap akan membangun infrastruktur gas, karena yakin ke depan masyarakat akan beralih menggunakan gas.

"Enggak usah jauh-jauh, lihat aja di Monas itu bajaj ngantrinya dahsyat. Malah kalau ada (uang) kembalian, mereka (sopir) bilang ambil aja. Dibandingkan beli bensin sehari Rp 75.000 sampai Rp 100.000, dengan gas bisa di bawah Rp 50.000. Jadi, buat mereka ini saving," kata Jobi ditemui di Kantor SKK Migas, Kamis (13/3/2014).

Jobi mengatakan setelah infrastruktur gas berupa stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) ataupun mobile refueling unit (MRU) tersedia, program konverter kit pun bisa jalan. Ia menyadari, jika sekarang dipasang di kendaraan pun, konverter kit tersebut tidak akan berguna karena tidak banyak tempat pengisian gas.

Setelah ribuan Transjakarta yang diharapkan bisa mengkonsumsi gas, angkutan umum dan kendaraan pribadi menjadi target market berikutnya. "Bayangkan ada berapa banyak kendaraan Pemda, yang kalau saat ini mereka harus bayar pertamax dengan harga Rp 11.000, dibanding gas hanya Rp 3.100. Bayangkan per mobil per liter berapa savingnya," ujarnya.

Ditanya apakah harga Rp 3.100 sudah sesuai, sehingga memberikan margin laba yang diharapkan PGN, Jobi menegaskan pihaknya hanya mengikuti harga yang telah ditentukan pemerintah. Ia pun enggan menyebutkan berapa harga gas di hulu yang ditetapkan pemerintah.

"Kita enggak lihat itu (marginnya berapa). Kita lihat ini program nasional bagaimana kita kurangi impor BBM. PGN siap mendukung itu, karena jaringannya ada di mana-mana, dan siap membangun SPBG di mana-mana," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com