Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yellen Bawa Wall Street Merah

Kompas.com - 20/03/2014, 07:13 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -Saham-saham di Wall Street berakhir turun pada Rabu (19/3/2014) sore waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengindikasikan akan menaikkan suku bunga acuannya.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 114,02 poin (0,70 persen) pada 16.222,17.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 11,48 poin (0,61 persen) menjadi 1.860,77, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq melemah 25,71 poin (0,59 persen) ke posisi 4.307,60.

Saham-saham tidak bergerak secara signifikan setelah pengumuman kebijakan awal Fed pada 18.00 GMT, yang, seperti yang diharapkan, melanjutkan rencana untuk memangkas kembali program stimulusnya.

Tetapi pernyataan dari Yellen selama konferensi pers telah mengguncang pasar, mengirim Dow ke level 16.126,29.

Yellen mengatakan kerangka waktu untuk menaikkan suku bunga bisa menjadi "pada urutan sekitar enam bulan" setelah berakhirnya stimulus, yang diharapkan pada kecepatan pengurangan stimulus saat ini pada akhir tahun.

Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities, mengatakan kerangka waktu menunjukkan pergeseran dari era suku bunga sangat rendah akan menjadi "lebih cepat dari yang pasar telah perkirakan."

Tetapi Hugh Johnson dari Hugh Johnson Advisors mengatakan, pasar menyalahartikan komentar itu. "Respon spontan dari pasar adalah reaksi yang berlebihan," kata Johnson.

Menurutnya, aksi jual berkurang ketika pasar menyimpulkan bahwa dia tidak mengatakan apa-apa yang secara signifikan berbeda dari apa yang diharapkan pasar.

First Solar melonjak 20,6 persen karena perkiraan penjualan yang lebih tinggi. Penjualan bersih bisa setinggi empat miliar dollar AS pada tahun ini, 4,3 miliar dollar AS pada 2015 dan 4,5 miliar dollar AS pada 2016.

General Mills menguat 0,1 persen setelah hasil keuangannya beragam. Perusahaan mengatakan labanya memenuhi harapan, tetapi pendapatannya 4,38 miliar dolar AS lebih rendah dari 4,41 miliar dolar AS yang diperkirakan oleh para analis. Perusahaan makanan ini mengatakan cuaca musim dingin yang parah telah menekan hasilnya.

Raksasa perangkat lunak atau software Oracle turun 0,8 persen setelah labanya 68 sen per saham gagal memenuhi harapan 70 sen per saham.

Anggota Dow JPMorgan Chase mengumumkan perjanjian untuk menjual usaha komoditasnya senilai 3,5 miliar dolar AS kepada Mercuria Energy Group Limited, perusahaan perdagangan Swiss.

Saham JPMorgan naik 0,4 persen . Pengembang KB Home naik 5,9 persen karena melaporkan kenaikan 21 persen pada potensi pendapatan perumahan mendatang dari pesanan menjadi 851,6 juta dollar AS. perusahaan juga melaporkan laba bersih sebesar 10,6 juta dollar AS, dibandingkan dengan kerugian sebesar 12,5 juta dollar AS pada periode setahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com