Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Bali Sumbang Devisa Ekspor Jutaan Dollar AS per Bulan

Kompas.com - 16/04/2014, 09:12 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Aneka jenis patung dan cenderamata berbahan baku kayu hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali, pada Februari 2014 menyumbang devisa 4,82 juta dolar AS. Bulan sebelumnya, devisa yang dihasilkan bahkan mencapai 9,8 juta dollar AS.

"Perolehan devisa (Februari 2014) itu meningkat 6,99 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya tercatat 4,51 juta dolar AS," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (16/4/2014).

Selama 2013, kata Teneng, komoditas yang sama telah menghasilkan 90,61 juta dollar AS, meningkat 26,75 persen dibandingkan hasil ekspor patung itu pada 2012 yang tercatat mencapai 71,49 juta dollar AS.

Devisa ekspor dari patung itu memberikan kontribusi 18,64 persen total nilai ekspor Bali pada 2013 yang mencapai 486,06 juta dollar AS. Total nilai ekspor 2013 pulau dewata ini hanya naik tipis 0,88 persen dibandingkan capaian pada 2012 yang mencapai 481,83 juta. 

Menurut Teneng, patung yang menyumbangkan belasan persen total ekspor provinsinya itu dibuat oleh para perajin di Kabupaten Gianyar. Sebagian desa lain di Bali juga mulai menggarap kerajinan patung ini, tetapi belum menembus ekspor, seperti di Badung, Klungkung, dan Tabanan.

Pengiriman mata dagangan bernilai seni itu dilakukan tak hanya lewat pelabuhan di Bali. Dia menyebutkan Pelabuhan Benoa hanya mampu menangani pengiriman 52,72 persen ekspor seni itu. Selebihnya, dikirimkan lewt pelabuhan di Jawa Timur, Jawa Tengah, bahkan DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com