Penolakan itu disuarakan Ketua Umum SP Pegadaian Eko Widjatmoko. Eko menyatakan, walaupun pernyataan Dahlan tersebut hanya masih berupa rencana, namun hal itu telah memberikan sinyal akan adanya pelaku ekonomi liberal yang masuk untuk berburu rente, yakni pelaku ekonomi yang menghitung nilai-nilai perusahaan sebatas pada nilai-nilai rasio keuangan perusahaan semata.
"Kami menyediakan pinjaman mulai dari Rp20 ribu kepada masyarakat tanpa proses perbankan yang rumit. Bayangkan kalau terjadi akuisisi? Tentu kami akan ditekan profit oriented untuk menjaring keuntungan yang sebanyak-banyaknya," kata Eko di Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Lebih lanjut, Eko mengungkapkan apabila mengacu pada pernyataan Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa Gatot Trihargo, BRI tertarik mengakusisi Pegadaian untuk melengkapi segmen bisnisnya.
Selain itu, lanjut Eko, Gatot juga menyatakan bahwa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga tergiur untuk mengakuisisi Pegadaian. "Alasannya adalah bisnis Pegadaian bisa memberikan imbal hasil yang tinggi. Pada 2013, laba bersih Pegadaian mencapai Rp12 triliun atau setara dengan laba anak usaha Bank Mandiri," jelas dia.
Beberapa waktu lalu, berhembus kabar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akan menggabungkan PT Pegadaian dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Ketika dimintai tanggapan tentang hal ini, Dahlan mengungkapkan dirinya tak membantah rencana tersebut. Ia mengatakan akusisi tersebut telah ada di dalam pikirannya.
"(Rencana itu) jangan disebut roadmap (peta arah), tapi ada pemikiran. Ide itu memang ada," kata Dahlan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.