"Penurunan ini dipicu oleh kebijakan loan to value (LTV), terutama didorong oleh penurunan aset perusahaan pembiayaan. Tahun 2012-2013 sempat ada peningkatan tajam. Saat ini sudah kembali normal," ujar Direktur IKNB Syariah OJK Mochammad Muchlasin di Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Dia menjelaskan, porsi terbesar dari total aset IKNB syariah pada kuartal I 2014 masih didominasi perusahaan pembiayaan yang mencapai Rp 23,92 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada akhir 2013 yang mencapai Rp 24,64 triliun.
Adapun total aset industri asuransi syariah pada kuartal I-2014 sebesar Rp 16,64 triliun. Padahal, pada akhir tahun 2013 tercatat senilai Rp 16,66 triliun. Total aset asuransi jiwa pada kuartal I mencapai Rp 12,79 triliun, asuransi umum dan kerugian sebesar Rp 3,11 triliun serta reasuransi Rp 738 miliar.
Sementara itu, total aset perusahaan penjaminan syariah pada kuartal I-2014 tercatat sebesar Rp 106 miliar, meningkat dibandingkan posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp 103 miliar. Adapun total aset perusahaan modal ventura syariah mencapai Rp 319 miliar, meningkat dari kuartal sebelumnya yang mencapai Rp 311 miliar.
Perusahaan pegadaian syariah menyumbang total aset sebesar Rp 3,31 triliun pada kuartal I 2014. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan pada kuartal IV 2013 yang sebesar Rp3,18 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.