Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CT Janjikan Masalah Listrik Segera Beres

Kompas.com - 28/05/2014, 13:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah listrik menjadi prioritas kerja Menko Bidang Perekonomian Chairul Tandjung (CT) dalam masa jabatannya yang singkat, hingga 20 Oktober 2014 mendatang.

"Masalah kelistrikan, salah satu prioritas yang akan saya tangani dalam waktu dekat," kata CT dalam diskusi dengan Apindo, di ATC, Jakarta, Rabu (28/5/2014).

CT mengatakan, kapasitas listrik terpasang secara nasional saat ini belum mencukupi. Kapasitas listrik di Pulau Jawa mungkin cukup, namun imbuhnya, dengan pertumbuhan kebutuhan listrik, maka perlu dibangun pembangkit listrik.

"Sumatera kurang. Sulawesi, Kalimantan, Papua, Maluku parah kekurangannya. Itu baru dari segi kapasitas pembangkit. Belum dari segi jaringan distribusi," ungkap CT.

Menurutnya, hanya Jawa-Bali lah jaringan distribusi listrik yang baik. Sejauh ini, pengusaha masih kesulitan untuk mendapatkan listrik. Sedangkan untuk membangun pembangkitnya,  itu sangat sulit. CT pun berjanji, dalam lima bulan ini, dia akan memprioritaskan untuk mengatasi masalah listrik.

"Dalam rapat, saya katakan ke Pak Presiden. Saya menyatakan dengan ikhlas mengambil alih permasalahan listrik. Beliau senang. Ini akan masuk di pipeline saya setalah masalah utama selesai," janji CT.

Catatan Kementerian ESDM, total kapasitas terpasang pembangkit listrik sampai dengan Maret 2014 adalah sebesar 49.630 megawatt (MW) terdiri dari PLN sebesar 72 persen, IPP sebesar 21 persen, PPU sebesar 4 persen, dan IO non BBM sebesar 3 persen.

Sementara itu, pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik tahun 2013-2022, diproyeksikan rata-rata sekitar 8,4 persen per tahun. Dengan demikian, pada 2018 diperthitungkan kapasitas pembangkit nasional harus mencapai 77.748MW, terdiri dari PLN sebesar 46.179MW, IPP sebesar 22.317MW, serta gabungan PPU dan IO non BBM sebesar 9.251MW.

Pemerintah pun tengah mempersiapkan skema power wheeling. Pengusaha swasta diminta membangun sendiri pembangkit listrik yang dibutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com