Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Jualan Pulsa, Kini Yuzar Juragan Sepatu Hujan Beromzet Ratusan Juta

Kompas.com - 28/06/2014, 09:23 WIB

Pada pertengahan 2013, barulah dia mengambil keputusan untuk keluar dari tempatnya bekerja. “Saya berpikir, jika tetap bekerja rasanya tidak akan maksimal. Selain itu, kurang fair juga, karena perhatian jadi terpecah dan sering membolos,” kata dia.

Setelah keluar, Yuzar segera merancang usahanya dengan lebih matang. Dia pun menyuntikkan lagi modal baru karena ingin membuat rumah produksi sendiri untuk produknya. Sebab, dengan memproduksi sendiri, pria 35 tahun ini bisa menambah keuntungan berkisar 20 persen hingga 30 persen.

Dengan tabungan hasil keuntungannya selama ini, Yuzar membeli lahan untuk tempat produksi di Sidoarjo. Dia juga melengkapi workshop-nya dengan sejumlah mesin dan merekrut 10 karyawan tetap dan  21 karyawan lepas.

Kini, dalam satu bulan, rumah produksinya memasang kapasitas pembuatan hingga 5.000 pasang sepatu hujan. Dia pun bisa menggenggam omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan.

Dengan produksi sendiri, Yuzar pun lebih leluasa untuk mengembangkan produknya. Kini, dia lebih menitikberatkan pada kualitas. “Saya memandang, unsur safety juga sangat penting dalam produk ini,” kata dia. Tak hanya sepatu orang dewasa, Yuzar juga menyediakan produknya untuk anak.

Dalam hal kualitas pula, pria yang lahir di Ampenan, Nusa Tenggara Barat, ini juga akan mengembangkan sepatu hujan yang tidak perlu memakai jahitan benang. Maklum, saat ini, sepatu Cosh dibuat secara dijahit karena keterbatasan bahan baku. “Ke depan, kami akan mencari bahan yang tepat untuk membuat sepatu yang lebih tahan terhadap air,” ujar dia.

Mendapatkan hal baru

Bergelut dalam dunia usaha memaksa Yuzar Mohammad Riza untuk belajar banyak hal. Tantangan itu, bagi Yuzar, justru membuatnya semakin serius menggeluti dunia usaha.

Dari pengalamannya pula, dia mendapatkan pelajaran untuk tidak setengah-setengah dalam menjalani peran sebagai pengusaha. Sebab, setiap usaha punya karakteristik dan pola tersendiri. Hal itu bisa dipahami jika benar-benar memberi perhatian penuh pada usahanya.

Setelah keluar dari tempatnya bekerja supaya bisa lebih berkonsentrasi pada usahanya, Yuzar pun mulai melakukan berbagai perbaikan dan pengembangan. Selain membuat rumah produksi, dia juga memperbaiki sistem pemasaran produknya. Selain merancang situs www.sepatuhujan.com, Yuzar juga mengembangkan jaringan distributor.

Kini, dia telah merangkul 70 distributor yang tersebar dari kota-kota di Sumatra hingga Papua. Ke depan, Yuzar juga ingin mengembangkan kantor perwakilan di masing-masing provinsi, supaya pemasarannya lebih terorganisir.

Selain pengembangan pemasaran, dengan in charge langsung pada usahanya, Yuzar juga  bisa mengintip peluang-peluang yang muncul tak jauh dari usahanya selama ini. “Dari beberapa konsumen, mereka akhirnya menanyakan produk-produk lainnya, seperti mantel dan tas,” ujar dia.

Tak mau melewatkan kesempatan, Yuzar akhirnya juga menggarap produksi mantel dan tas untuk pengendara motor. Bahkan, dia juga mendapat order dari produsen tas lainnya, untuk membuat pelindung tas dari hujan.

Karena semakin mengutamakan kualitas, akhirnya Cosh juga dilirik oleh pasar luar negeri. Di pasar internasional, Yuzar telah mengirimkan produk Cosh antara lain ke Kuala Lumpur, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, dan Australia. Sekarang, dia juga sedang mempersiapkan produk untuk menembus pasar di Belanda. “Kami mendapat kontrak eksklusif dari distributor di Eropa,” tandas dia.  (J. Ani Kristanti)
Baca juga:Bermodal Uang Jajan, Kini Suami Istri Ini Beromzet Rp 1 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com