Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/07/2014, 06:02 WIB
EditorErlangga Djumena

Lihatlah tak mudah orang mengakui kekalahan, meski itu bagian dari karakter pemenang. Ditambah lagi KPU dan Bawaslu cenderung mendiamkan. Bayangkan di zaman kecepatan dan keakurasian data seperti ini kita harus menunggu sampai tanggal 22. Maksudnya kita dibiarkan ribut terus selama dua minggu?

Yang saya maksud adalah sifat-sifat buruk dalam menghadapi persaingan. Maklum, selama lebih dari 30 tahun kita tidak menghadapi persaingan. Semua jabatan publik adalah pemberian presiden atau atasan.  Atasan pun mendapatkannya bukan karena memenangkan persaingan, melainkan karena mendapatkan melalui rekomendasi atau kebaikan budi.

Sifat-sifat buruk itu diawali dengan penghinaan, lalu diikuti dengan fitnah demi fitnah, selebaran gelap, lempar batu sembunyi tangan, mudah terhina, merasa cepat tersinggung, sakit hati, lalu membalas dendam dengan mengirim kebencian. Kita bukan membuat puisi untuk menyatakan kekaguman pada seseorang, melainkan untuk mencacinya. Alih-alih menyampaikan program, sifat-sifat buruk itu justru ditampilkan dengan menjelek-jelekkan calon pemenang. Kita beranggapan akan menjadi terlihat hebat karena mampu menghina orang yang disangka hebat.  Kita menjadi termotivasi untuk menang bukan karena kita memiliki sifat-sifat sebagai pemenang, melainkan karena kita tak mampu menerima kekalahan.

Kita berdoa untuk menang karena kita tidak mau mendengar sabda Tuhan. Kita hanya berbicara terus tiada henti agar Tuhan menutup mulut, dan beranggapan hanya kita yang punya hak untuk menjadi pemenang.  Padahal hidup ini adalah sebuah keseimbangan, dan dalam setiap kompetisi hanya akan ada satu pemenang, namun tentara sejati tahu persis: terdapat perbedaan antara memenangkan pertempuran dengan memenangkan peperangan.

Dan prajurit sejati akan menjunjung tinggi kehormatannya, tahu dimana medan pertempuran dan siapa yang harus dilindungi.  Demokrasi adalah kompetisi untuk merebut suara rakyat, bukan untuk membumihanguskan negeri.

Prilaku seperti ini pernah dibahas Denis Waitley dalam buku Psychology of Winning untuk menjelaskan karakter yang biasa dimiliki para pemenang. Pemenang menjalankan prinsip-prinsip yang membuatnya dihormati, bukan sebaliknya.

Salim Bueno (209) menulis:  "Winners train and grain, losers complain. Losers seek attention, while winners earn respect. Losers blame others for their problems, while winners find solution."

Hari-hari lalu kita telah menyaksikan sifat-sifat buruk yang dipertontonkan orang-orang yang katanya bertarung untuk menjadi pemimpin. Ada mantan petinggi di berbagai lembaga yang dulu kita pikir mereka sangat terhormat. Sebagai pendidik, harus saya katakan saya sangat kecewa dan sedih menyaksikan ulah mereka. Apalagi bila membiarkan pihaknya melakukan cara-cara curang, memelintir fakta, menyebarkan kebencian demi kemenangan.

Anak-anak muda, perhatikanlah, itu bukan karakter winners.  Mereka menganut azas-azas yang dianut para losers. Apakah mereka bisa menang? Bisa! Bisa saja, tetapi kalau kita ingin membangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar, bukan itu caranya.  Tengoklah bangsa-bangsa besar. Mereka justru mengadopsi mentalitas pemenang.

Dengarkan pula kata bijak Vince Lombardi berikut ini:  "Winning is not a sometime thing; it's an all time thing. You don't win once in a while, you don't do things right once in a while, you do them right all the time. Winning is habit. Unfortunately, so is losing." (Prof. Rhenald Kasali)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukan Hanya Pakaian Bekas, Pemerintah juga Bakal Tertibkan Sepatu Bekas Impor

Bukan Hanya Pakaian Bekas, Pemerintah juga Bakal Tertibkan Sepatu Bekas Impor

Whats New
Harga Kripto dalam Tren Penguatan, Waspadai 'Bull Trap'

Harga Kripto dalam Tren Penguatan, Waspadai "Bull Trap"

Whats New
10 Pegawainya Jadi Tersangka Korupsi Tukin, Menteri ESDM Mengaku Tahu dari Media

10 Pegawainya Jadi Tersangka Korupsi Tukin, Menteri ESDM Mengaku Tahu dari Media

Whats New
Dua Investor Gelontorkan Rp 3,22 Triliun untuk Bangun Hunian ASN di IKN

Dua Investor Gelontorkan Rp 3,22 Triliun untuk Bangun Hunian ASN di IKN

Whats New
Jelang Lebaran, BPH Migas Sebut Pasokan BBM di Jatim Perlu Dijaga

Jelang Lebaran, BPH Migas Sebut Pasokan BBM di Jatim Perlu Dijaga

Whats New
Ini 3 Agenda Prioritas dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Sentral ASEAN di Bali

Ini 3 Agenda Prioritas dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Sentral ASEAN di Bali

Whats New
Batas Pelaporan SPT Tahunan hingga Tengah Malam, 11,39 Juta WP Telah Lapor

Batas Pelaporan SPT Tahunan hingga Tengah Malam, 11,39 Juta WP Telah Lapor

Whats New
Amar Bank Kini Terapkan Sistem Pembayaran BI-Fast

Amar Bank Kini Terapkan Sistem Pembayaran BI-Fast

Rilis
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Cek Daftar Instansi dan Kuotanya

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Cek Daftar Instansi dan Kuotanya

Whats New
Ada Tren Donasi Digital, GoPay Salurkan Zakat Rp 154 Miliar di 2022

Ada Tren Donasi Digital, GoPay Salurkan Zakat Rp 154 Miliar di 2022

Rilis
Disinggung Mahfud MD dalam Temuan Transaksi Rp 189 Triliun, Heru Pambudi Beri Klarifikasi

Disinggung Mahfud MD dalam Temuan Transaksi Rp 189 Triliun, Heru Pambudi Beri Klarifikasi

Whats New
Banyak Dikunjungi Masyarakat, Siapakah Pemilik Blok M Plaza?

Banyak Dikunjungi Masyarakat, Siapakah Pemilik Blok M Plaza?

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Plh Dirjen Minerba Mangkir Panggilan KPK

Menteri ESDM Ungkap Alasan Plh Dirjen Minerba Mangkir Panggilan KPK

Whats New
Pedagang Pakaian Bekas Impor Bisa Jualan Produk IKM Kemenperin

Pedagang Pakaian Bekas Impor Bisa Jualan Produk IKM Kemenperin

Whats New
Pertamina Ungkap Kesiapan Rencana Pembangunan Buffer Zone Depo Plumpang

Pertamina Ungkap Kesiapan Rencana Pembangunan Buffer Zone Depo Plumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+