Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Uang Palsu, BI Minta Warga Menukar Uang di Tempat Resmi

Kompas.com - 16/07/2014, 14:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengimbau agar masyarakat menukarkan uang tunai untuk keperluan hari raya Idul Fitri di tempat-tempat penukaran uang resmi guna menghindari risiko peredaran uang palsu (upal).

Masalah lainnya, jika uang ditukar di tempat tak resmi, penjual jasa penukaran juga mengambil marjin yang tak sedikit. Untuk itu, BI telah menyediakan tempat penukaran uang tunai resmi di Lapangan IRTI, Monas.

"Masyarakat jangan menukar di tempat yang tidak resmi. Risikonya kalau tidak teliti, takutnya diselipkan (upal) di tengah-tengah, dan kan harus bayar. Datanglah ke yang gratis, yang aman," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan di Lapangan IRTI, Monas, Rabu (16/7/2014).

Terkait uang palsu, Lambok menjelaskan saat ini rasio uang palsu mencapai 5 lembar per Rp 1 juta. Untuk itu, BI meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu dengan menukar uang di tempat resmi. Uang palsu yang beredar ditemukan oleh perbankan maupun pihak kepolisian.

"Kami kerjasama (dengan kepolisian), data kita kumpulkan, modus dipelajari, dan teknik pencetakan juga kita pelajari. Ini masukan buat kita dan bahan sosialisasi untuk masyarakat," jelas Lambok.

BI mencatat kebanyakan peredaran uang palsu terjadi di daerah-daerah padat penduduk. Pulau Jawa merupakan lokasi terbesar penemuan upal karena jumlah penduduk yang besar. "Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur ini provinsi yang banyak ditemukan karena kegiatan ekonomi dan penduduk yang banyak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com