Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Segera Kembangkan Jaringan Gas RUmah Tangga di Jakarta

Kompas.com - 16/07/2014, 16:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) ingin mengembangkan infrastruktur gas untuk rumah tangga di Jakarta. Sejauh ini perseroan telah memiliki 701 kilometer jaringan pipa distribusi gas bumi di DKI Jakarta.

Direktur Utama PGN Hendi P Santoso mengatakan pada semester pertama tahun ini, PGN telah menambah 60 kilometer jaringan gas di DKI. “Jaringan distribusi di wilayah DKI Jakarta adalah bagian dari jaringan distribusi PGN di Jawa Bagian Barat. Totalnya sepanjang 2.150 kilometer. Panjang pipa PGN secara nasional lebih dari 6.000 kilometer yang membentang di Sumatera dan Jawa,” papar Hendi dalam keterangan tertulis, Rabu (16/7/2014).

Saat ini, jumlah pelanggan PGN di DKI Jakarta sekitar 13.900 pelanggan. Sebanyak 13.500 di antaranya adalah pelanggan rumah tangga dan usaha kecil. Adapun jumlah pelanggan PGN secara nasional lebih dari 100.000 pelanggan.

Hendi menjelaskan, PGN tengah mengerjakan berbagai proyek infrastruktur gas di DKI Jakarta. Proyek itu antara lain pembangunan jaringan gas rumah tangga, pembangunan jaringan gas Ring Line 1 (Muara Karang-Muara Bekasi) sepanjang 45 kilometer, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan Mobile Refuelling Unit (MRU) atau SPBG bergerak.

PGN, lanjut Hendi, telah mendapatkan penugasan dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) untuk mengoperasikan jaringan pipa yang dibangun pemerintah berdasar Surat No 7637/93/DJM.S/2014 tanggal 30 Juni 2014.

Ada 5.138 pelanggan rumah tangga yang ditargetkan teraliri gas bumi pada kuartal IV tahun ini. Wilayah itu meliputi Marunda, Tebet Harum, Tebet Berlian, Tsu Chi, Sukapura dan Tipar Cakung.

Terkait dengan rencana itu, PGN mengadakan pertemuan khusus dengan Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota Jakarta, guna membahas perkembangan pengembangan infrastruktur gas bumi di DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com