Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Hobi, Adi Sukses Bisnis Wisata Gunung

Kompas.com - 22/08/2014, 16:04 WIB

Sementara karena biayanya mahal, paket private trip didominasi kalangan menengah atas. Mayoritas pelanggannya berasal dari Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok.  

Paket lainnya, tidak diadakan rutin setiap bulan. Namun, hanya jika ada permintaan dari konsumen. Misalnya, sekali ada permintaan untuk untuk company tour, dia bisa mengantar 100 orang berwisata. Pada saat itulah, ia bisa mendapat untung berkali-kali lipat dibandingkan dari omzet ketika melakukan open trip.

Mulut ke mulut

Saat awal merintis bisnis Wisata Gunung, Ase, menjalankan usahanya dengan membangun jaringan dari kalangan internal terlebih dahulu. Ia mengajak koleganya di kampus, teman sesama pendaki, dan teman kerja untuk membantunya.

Saat belum banyak yang mengenal Wisata Gunung, Ase sangat mengandalkan promosi lewat mulut ke mulut. Namun kini, dia juga mempromosikan usahanya lewat situs internet agar makin dikenal.

Ase yang juga lulusan Informasi Teknologi Universitas Indonesia di tahun 2011 juga mengaku terbantu dengan ilmu yang pernah ia dapatkan di bangku kuliah. Semua hal yang ia kerjakan pada saat merintis Wisata Gunung di tahun 2013 benar-benar dari nol. "Pembuatan situs wisatagunung.com, pemasaran, hingga urusan administrasi, semuanya saya kerjakan sendiri, " kata dia.

Saat ini, Ase sudah memiliki 13 orang karyawan yang membantunya menjalankan usaha. Lantaran sudah cukup memiliki SDM, ia bisa membagi beberapa pekerjaan kepada karyawannya. Namun untuk pemasaran, Ase masih turun tangan langsung. Dari 13 karyawannya, setiap bulan mereka dipecah menjadi beberapa tim sesuai dengan program tur yang akan dijalankan.

Meskipun sudah memiliki belasan pegawai, Ase kerap turun langsung memimpin perjalanan tur ke beberapa tempat.

Ase bilang, dengan membuka bisnis ini, secara tidak langsung ia juga ikut menyadarkan masyarakat Indonesia untuk mencintai pariwisata di negeri sendiri yang tidak kalah dengan objek wisata di luar negeri.

Selain melayani pelanggan lokal, Ase juga banyak melayani turis mancanegara. Petualang dari luar negeri dan petualang yang masih remaja biasanya suka dengan tujuan wisata yang tidak biasa. Misalnya saat mendaki gunung, jalur yang digunakan bukan jalur umum yang dilalui pendaki. Sehingga terasa ekstrem dan akan sangat terasa nuansa petualangannya. (Rani Nossar)
baca juga: Hanif, Anak Tukang Cor Besi yang Sukses Berbisnis Pipa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com