Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Usulkan Harga BBM Bersubsidi Naik Rp 1.500 Per Liter

Kompas.com - 26/08/2014, 14:47 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat memiliki hitungan tersendiri terkait seberapa besar kenaikan harga BBM yang terus digodok pemerintah. Dia pun mengusulkan agar kenaikan harga BBM tersebut sebesar Rp 1.500.

"Kalau saya pribadi sih kayaknya Rp 1.500. Itu juga subsidinya diberikan ke perorangan. Jadi tidak kepada produknya, tapi kepada orang-orang yang membutuhkan," ujar MS Hidayat di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Dia mengatakan, selama ini BBM besubsidi tidak tepat sasaran karena yang menikmati sebagian besat adalah masyarakat menengah ke atas. Padahal, kata dia, BBM bersubsidi tersebut diperuntukkan kalangan masyarakat yang tidak mampu.

Lebih lanjut Hidayat mengatakan bahwa rencana kenaikan BBM oleh pemerintah pasti akan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Dia pun menyadari bahwa kebijakan tersebut tidak populer dan akan ditentang oleh sebagian masyarakat.

Meskipun demikian, pemerintah tetap memprioritaskan angkutan umum, petani, dan nelayan sebagai penerima subsidi. Pasalnya, ketiga segmen tersebut merupakan segmen yang dibentengi pemerintah agar biaya distribusi dan barang tetap stabil.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengungkapkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan mengadakan pertemuan khusus dan membicarakan subsidi BBM, Rabu (27/8/2014). Jika terjadi kesepakatan, kata dia, maka SBY dan Jokowi akan bekerja sama menetapkan kenaikan harga BBM bersubsidi bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com