Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKraina Kembali Tegang, Wall Street Memerah

Kompas.com - 29/08/2014, 07:43 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -
Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit lebih rendah pada Kamis (28/8/2014) waktu setempat (Jumat pagi WIB). Meningkatnya kekhawatiran akan adanya ketegangan baru antara Ukraina dan Rusia mengalahkan sejumlah data ekonomi AS yang menggembirakan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 42,44 poin (0,25 persen) pada 17.079,57, indeks komposit teknologi Nasdaq berkurang 11,93 poin (0,26 persen) menjadi 4.557,69.

Sementara indeks S&P 500 mundur dari rekor penutupan Rabu, melemah 3,38 poin (0,17 persen) ke posisi 1.996,74.

Indeks-indeks jatuh ke posisi terendah mereka pada pagi hari, ketika saham-saham tertekan oleh berita bahwa pasukan Rusia berada di dalam wilayah Ukraina membantu mendukung separatis pro-Kremlin yang telah berperang melawan pemerintah Kiev sejak April.

NATO mengatakan sedikitnya 1.000 tentara Rusia berada di tanah Ukraina. Namun Moskow menegaskan tidak ada tentaranya berada di tanah Ukraina.

Volume perdagangan tipis, dengan hanya 479 juta saham berpindah tangan di lantai NYSE, penghitungan terendah tahun ini, menurut Briefing.com.

"Kurangnya aktivitas mencerminkan preferensi untuk mengambil sikap berada di luar pasar menjelang libur akhir pekan tiga hari yang bisa membawa perkembangan baru pada bidang geopolitik," katanya.

Ketegangan di Ukraina meredupkan berita ekonomi positif AS. Departemen Perdagangan mengatakan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 4,2 persen dalam kuartal kedua, merevisi naik perkiraannya pada Juli untuk pertumbuhan 4,0 persen.

Klaim baru untuk manfaat asuransi pengangguran, tanda laju PHK, membaik, dan penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) naik pada Juli ke tingkat tertingginya dalam hampir setahun.

Komponen Dow, JPMorgan Chase, turun 0,7 persen. Bank terbesar AS berdasarkan aset ini mengatakan pihaknya bekerja sama dengan FBI dalam penyelidikan serangan siber terhadap beberapa lembaga keuangan AS.

Perusahaan kartu kredit Visa menjadi pencetak penurunan terbesar di Dow, jatuh 1,2 persen.

GlaxoSmithKline naik 0,4 persen karena laporan-laporan vaksin Ebola-nya.

Di Nasdaq, Apple, naik tipis 0,1 persen setelah mengirimkan undangan rahasia untuk acara 9 September di tengah rumor raksasa teknologi itu akan meluncurkan iPhone baru.

Dollar General naik 0,8 persen setelah melaporkan penjualan kuartal kedua fiskal cenderung terus lebih tinggi. Jaringan toko diskon ini juga menegaskan komitmennya untuk membeli Family Dollar, yang menolak penawarannya 9,7 miliar dollar AS pada pekan lalu. Saham Family Dollar datar.

Abercrombie & Fitch terpukul setelah jaringan toko pakaian remaja ini melaporkan penjualan kuartal keduanya turun enam persen. Saham Abercrombie & Fitch jatuh 4,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com