Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Saham-saham Grup Lippo Meroket

Kompas.com - 01/09/2014, 08:12 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kinerja saham grup Lippo mencuri perhatian investor. Beberapa saham tampil atraktif dan naik cukup tinggi. Saham PT First Media Tbk (KBLV),  misalnya, menyentuh level tertinggi sepanjang tahun.

Pada Jumat (29/8/2014), saham ini menyentuh Rp 2.730 per saham, naik 24,94 persen dari hari sebelumnya. Catatan saja, di awal tahun silam, harga saham KBLV dibuka di Rp 580 per saham. Artinya, saham ini sudah naik 370,68 persen sepanjang tahun ini. 

Bukan cuma KBLV yang kinclong. Pada 21 Agustus, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencapai level tertinggi sepanjang tahun, yakni di Rp 17.000 per saham. Sampai Jumat (29/08/2014), saham LPPF stabil di Rp 16.275. Sepanjang tahun ini, lonjakan harga saham LPPF mencapai 47,9 persen.

Sementara, harga saham PT Matahari Putra Prima Tk (MPPA) telah melompat 57,9 persen tahun ini ke level Rp 3.080 per saham.

Tahun ini, grup Lippo memang gencar menggelar aksi korporasi. Beberapa aksi korporasi mempunyai andil dalam mengerek harga saham grup Lippo. Salah satu akrobat yang akan dilakukan Grup Lippo adalah aksi private placement KBLV.

Perseroan ini akan kembali menjual saham anak usaha yang baru melantai di bursa, PT Link Net Tbk (LINK). First Media akan melepas maksimal 60 persen saham LINK yang dimilikinya. Aksi korporasi ini akan dilakukan bersama dengan pemegang saham LINK yang lainnya, yakni Asia Link Dewa Pte Ltd.

Tujuan aksi korporasi ini adalah untuk menjaga likuiditas saham LINK. First Media dan Asia Color sama-sama bakal meraup dana yang lumayan besar dari private placement. "Memang rencana ini membuat saham KBLV terkerek naik. Di sisi lain, prospek industri masih bagus," jelas Wiliam Suryawijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities.

Bukan cuma KBLV yang akan menggelar aksi korporasi. PT Bank Nobu Tbk (NOBU) juga akan menggelar aksi serupa. 

Bank Nobu akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 414,58 juta saham baru atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan saham baru NOBU minimal Rp 786 per saham. Artinya, bank ini bisa meraup dana segar Rp 325,86 miliar dari aksi korporasi tersebut. 

Dana itu akan digunakan untuk mengembangkan usaha dan tambahan modal kerja. Selain itu, private placement juga bakal meningkatkan likuiditas perdagangan saham NOBU. Seiring aksi korporasi tersebut, harga saham NOBU juga turut terdongkrak. Sepanjang tahun ini, harga saham NOBU sudah melambung 35,5 persen. 

Meski kinerja beberapa saham emiten Grup Lippo melambung, para analis menilai, tak semua saham emiten dalam grup Lippo layak dilirik. Wiliam memberi catatan, likuiditas beberapa saham dalam grup ini masih seret. Dengan kata lain, transaksi masih jarang terjadi.

Cermati fundamental
Namun, beberapa saham layak dicermati karena prospek fundamentalnya memang bagus. Misalnya MPPA dan LPPF. Keduanya masih bisa mempertahankan margin laba dengan dibandingkan emiten lain. Apalagi, keduanya menjangkau kelas menengah. "Dalam jangka panjang, saham ritel milik Lippo masih menjadi rekomendasi," ujar dia.

Reza Nugraha, Analis MNC Securities menambahkan, grup Lippo merupakan konglomerasi bisnis yang terdiversifikasi dengan baik sehingga saling menutupi kekurangan. Dia mencontohkan, sektor properti yang digawangi PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memang masih tertekan. Namun, Lippo bisa mengimbangi dengan mengembangkan bisnis rumah sakit melalui PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO). 

Menurut Reza, di bisnis TV kabel, produk KBLV milik Lippo juga unggul. Reza juga masih menyukai saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) karena saham ini masih jadi incaran investor. 

Ia juga merekomendasikan beli untuk saham SILO karena memiliki potensi kenaikan hingga ke Rp 17.000 per saham. Akhir pekan lalu, saham SILO tak bergerak dari Rp 15.075 per saham.

Namun, William menyarankan investor berhati-hati. Pasalnya,  lonjakan harga membuat saham-saham grup ini sudah cukup mahal. Ia hanya menyarankan akumulasi beli saham MPPA, LPPF, LPKR, dan LPCK saat terjadi koreksi. (Narita Indrastiti)       
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com