Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/09/2014, 22:27 WIB
|
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia berubah begitu cepat dan dinamis. Perubahan ini termasuk pada teknologi dan media. Era digital pun disongsong sebagai tanda perubahan. Saat ini pesatnya teknologi dan media berbasis digital dapat kita rasakan sendiri. Untuk ikut berlari bersama perubahan, maka dunia merias diri menjadi dunia digital.

Namun, menurut CEO AKQA Ajaz Ahmed, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan dunia digital. Pemikiran-pemikiran Ahmed tentang dunia digital itu dituangkan dalam bukunya yang berjudul "Velocity."

Di dalam Velocity, salah satu syarat menuju dunia digital adalah evolusi. Sebuah organisasi yang tidak berevolusi maka akan mengalami kemunduran. Terkadang, organisasi yang telah besar terjebak dalam pola pikir lama dan konsep tentang kesuksesan di masa lampau.

Menurut Ahmed, karena secara umum dunia sudah berubah, pola pikir semacam itu malah menghambat performa bisnis mereka. Misalnya, CD versus proses unduh digital dan film Kodak versus digital. Di samping itu, sebuah brand dipandang Ahmed sebaiknya menyingkrikan pemikiran-pemikiran yang dapat menghambat inovasi.

Brand-brand terbaik terus mengembangkan diri dan tidak berkutat pada produk yang sukses di masa lampau. Inovasi, menurut Ahmed, sebaiknya dilakukan berdasarkan keinginan dari konsumen.

Ia mengambil contoh Nike, yang tujuan inovasinya adalah untuk mengubah dan memperkuat. "Kami harus membuat beberapa hal lebih baik dan memastikan inovasi kami dibangun di sekitar konsumen setia kami," sebut Ahmed menyitir Nike.

Untuk memperbaiki layanan, Ahmed menyarankan untuk menggunakan data online. Teknologi membantu menempatkan konsumen pada titik tengah pelayanan. Ia mengambil contoh Amazon, yang menciptakan layanan konsumen yang superior.

Setiap catatan pembelian atau pencarian menyediakan gambaran yang lebih rinci tantang pilihan probadi konsumen. Ini memungkinkan Amazon memberikan layanan yang lebih baik bagi konsumen. Ajaz Ahmed mendirikan agensi periklanan digital AKQA pada tahun 1994.

Ahmed sangat percaya dengan kekuatan internet. Sejak mendirikan AKQA, ia membantu berbagai macam brand untuk memperoleh konsumen. Menurut dia, sebuah brand dapat memanfaatkan Twitter atau Google untuk membangun sebuah hubungan dengan konsumen.

Ahmed akan memberikan pidato kunci dan membagi pengalamannya pada ajang Asia Pacific Media Forum (APMF) di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 18 hingga 20 September 2014. Dapatkan informasi lebih lanjut di www.apmf.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+