Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Industri Jasa Keuangan Nasional Masih Cukup Baik

Kompas.com - 11/09/2014, 15:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perkembangan dan profil risiko di industri jasa keuangan secara umum berada pada kondisi baik. Hal itu berdasarkan evaluasi perkembangan yang dipantau regulator secara bulanan.

Menurut Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB OJK Lucky Fathul Aziz Hadibrata, secara global pemulihan ekonomi pada negara maju tetap berlanjut namun tidak merata. Indikator perekonomian di AS mengindikasikan penguatan pemulihan, namun di Eropa, Jepang, dan Tiongkok terindikasi terjadi perlambatan.

"Perlambatan ekonomi di emerging market diproyeksikan masih berlanjut, yang juga dapat menimbulkan efek rambatan dalam lingkup global," kata Lucky dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (11/9/2014)

Kondisi perbankan, ujar dia, masih cenderung tinggi dalam permodalan. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 19,39 persen. "Kondisi pasar saham mengalami penguatan diikuti meningkatnya nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana secara month to month. Kenaikan NAB berasal dari peningkatan nilai portofolio investasi sebesar Rp 289 miliar dan net subscription sebesar Rp 721 miliar," ungkap Lucky.

Adapun nilai investasi asuransi dan dana pensiun per Juli 2014 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai investasi dana pensiun tercatat Rp 170,5 triliun, meningkat 1,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Nilai investasi asuransi termasuk BPJS mencapai Rp 643,7 triliun, meningkat 11,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan melambat, dipengaruhi peningkatan suku bunga perbankan.

Adapun pertumbuhan pembiayaan tumbuh 10,61 persen year on year. Aset perusahaan pembiayaan tercatat Rp 412,84 triliun, tumbuh 11,88 persen dan piutang meningkat 10,61 persen menjadi Rp 363,19 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com