Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Aksi Ambil Untung, IHSG Ditutup Melemah di 5.219,8

Kompas.com - 22/09/2014, 16:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan akhir pekan ini berakhir memerah, setelah aksi ambil untung menekan pergerakan indeks sepanjang hari ini, Senin (22/9/2014).

Pada pukul 16.00, IHSG kehilangan 7,77 poin atau 0,14 persen di posisi 5.219,8. Sebanyak 110 saham bergerak menguat, 176 saham melemah dan 89 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 4,22 miliar lot saham senilai Rp 4,26 triliun.

Saham-saham yang memberikan turnover positif terbesar adalah BMRI (Rp 10.650), BBCA (Rp 12.800), PGAS (Rp 6.050), BDMN (Rp 4.110) dan VIVA (Rp 450). Adapun saham-saham yang memberi turnover negatif terbesar yakni TLKM (Rp 2.870), TBIG (Rp 7.950), APLN (Rp 345), INCO (Rp 3.965), dan UNTR (Rp 20.950).

Sektor saham yang menguat adalah konsumer (0,58 persen), keuangan (0,57 persen) dan manufaktur (0,16 persen). Sebaliknya, sektor saham yang melemah yakni agribisnis (-0,32 persen), pertambangan (-0,58 persen), industri dasar (-0,43 persen), aneka industri (-0,01 persen), properti (-0,83 persen), infrastruktur (-0,85 persen) dan perdagangan (0,81 persen).

Indeks LQ45 dengan konstituen saham-saham unggulan pada penutupan perdagangan hari ini menguat sebesar 0,04 persen. Sedangkan, indeks KOMPAS100 ditutup melemah tipis sebesar 0,01 persen.

Aksi profit taking juga menenggelamkan seluruh bursa di Asia Pasifik, setelah pada akhir pekan lalu para investor menangguk untung yang besar. Pelemahan bursa juga dipicu oleh sikap investor yang kurang memberi respon positif terhadap pertemuan engara-negara G20, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang cukup tipis dalam 5 tahun ke depan.

Indeks Nikkei225 melemah 0,71 persen atau 115,27 poin menjadi 16.205,90, sedangkan indeks Sydney melemah 1,29 persen atau 70,1 poin dan berakhir di level 5.363. Bursa Seoul juga turun 0,71 persen atau kehilangan 14,55 poin dan parkir di 2.039,27.

Bursa Shanghai melemah 1,70 persen atau 39,59 poin berakhir di 2.289,87 sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,44 persen atau 350,67 poin di level 23.955,49 karena investor tengah menunggu data manufaktur Tiongkok yang akan dirilis Selasa besok.

Nilai tukar rupiah pada sore hari ini kembali melemah sebesar 0,05 persen dan diperdagangkan di Rp 11.975,5 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com