Sebagaimana diketahui, pasar keuangan RI memang labil. Namun, apakah kondisi pelemahan ini akan terus berlanjut atau tidak, pengamat melihat hal itu tergantung dari perkembangan politik dalam negeri.
“Itu tergantung bagaimana kecerdikan dan kegesitan Jokowi-Megawati mencari tambahan kawan koalisi, misal PD dan PPP. Ingat, PPP belum kebagian jatah jabatan di pimpinan DPR,” kata A. Tony Prasetiantono, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, kepada Kompas.com, Kamis (2/10/2014).
Memang, kondisi global juga berpengaruh memberikan tekanan rupiah dan IHSG. The Fed adalah salah satu faktor eksternal yang berpengaruh. “Faktor Yellen cukup kuat memperlemah rupiah dan IHSG, namun saya sangat yakin bahwa kekacauan di DPR memperburuk situasi,” lanjut Tony.
Padahal, para pelaku pasar saat ini tengah menanti pemerintahan baru sesuai harapan mereka. “Sangat buruk dan sangat mengecewakan, karena pasar sebenarnya tengah excited menunggu kehadiran pemerintahan baru yang menjanjikan,” tandas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.