Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Turun, Pemerintah Cukup Naikkan Harga BBM Rp 2.000

Kompas.com - 22/10/2014, 15:19 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su, mengungkapkan bahwa pemerintah seharusnya tidak ragu-ragu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Apalagi, turunnya harga minyak dunia juga bisa dimanfaatkan pemerintah hingga tidak perlu menaikkan harga BBM terlalu tinggi.

Dengan asumsi pemerintah menaikkan harga BBM sebesar Rp 2.000 atau 31 persen dari harga saat ini, maka pada 2015 inflasi mencapai 8,38 persen. Sementara, pada 2015 pertumbuhan ekonomi akan turun mencapai 4,94 persen. Meski turun, namun ada kesempatan perbaikan pada defisit neraca berjalan (curret account deficit).

"Kenapa Rp 2.000 saja sudah cukup? Karena ICP, atau Indonesian Crude Oil Price itu sekitar 95 (dollar AS per barrel). Kalau Kita naikkan Rp 2.000 per liter, dana subsidi yang bisa diselamatkan mencapai Rp 133 triliun, dan bisa digunakan untuk keperluan lain yang lebih produktif. Sebetulnya kenaikan Rp 2.000 ini sudah cukup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan janji Jokowi untuk mengembangkan perekonomian Indonesia," ujar Harry di Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Penurunan harga minyak dunia, tutur Harry, terjadi karena pelemahan dari perekonomian dunia secara umum. Bahana mencatat, aktivitas bisnis di Eropa, Australia, dan China terus melemah. Selain minyak, perlambatan permintaan global juga terus menekan harga komoditas, termasuk baja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com