Walaupun PDB triwulan III-2014 Amerika Serikat direvisi lebih tinggi dan melebihi perkiraan pasar, indeks dollar AS justru tertekan hingga dini hari tadi. Adalah penurunan drastis consumer confidence index AS yang membawa sentimen pelemahan indeks dollar AS.
Pertemuan pendahuluan negara-negara penghasil minyak tadi malam gagal berujung pada kesepakatan sehingga harga minyak Brent anjlok 1,7 persen. Malam nanti ditunggu data durable goods orders serta initial jobless claims AS - keduanya diperkirakan membaik.
Pelemahan indeks dollar AS berhasil membawa sentimen penguatan di Asia hingga kemarin sore, tetapi rupiah tidak mengikuti kenaikan tersebut. Pelemahan rupiah terjadi saat harga minyak Brent mulai naik tajam akibat rencana pemangkasan produksi minyak oleh OPEC.
Hari ini menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia rupiah berpeluang berbalik menguat melihat indeks dollar AS yang tertekan data ekonomi AS yang kurang memuaskan.
Harga minyak yang berbalik turun juga berpeluang membantu membawa sentimen penguatan rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.