Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses di Usia Muda, Begini Caranya!

Kompas.com - 28/11/2014, 08:30 WIB

Banyak dari kita yang mengeluhkan bahwa peluang dan kesempatan untuk menjadi sukses itu tidak ada. Dan yang perlu dicatat, hal tersebut adalah murni kesalahan kita! Bagaimana bisa?

Ya, rupanya kesempatan itu hanya ada bila kita memiliki hubungan pertemanan yang luas. Orang yang bergaul cenderung memiliki lebih banyak peluang dibandingkan orang yang tidak memiliki teman. Oleh karena itu, jelaslah bahwa pergaulan dalam bidang yang kita inginkan menjadi sebuah jawaban atas kesuksesan yang ingin diraih.

Bila Anda ingin sukses menjadi pedagang makanan, maka Anda perlu bergaul dengan orang-orang yang sudah memiliki usaha makanan. Hindarilah pergaulan yang justru membawa kita kepada peningkatan gaya hidup yang konsumtif tanpa menghasilkan produktivitas.

Manfaatkanlah pertemanan untuk menjadi daya ungkit. Bila Anda memiliki know-how (pengetahuan), dan di sisi lain temanAnda tidak memilikinya namun tapimemiliki modal, mulailah membangun usaha bersama-sama, tentunya yang menguntungkan kedua belah pihak.

Ada satu hal yang menarik bagi saya, yaitu ketika mendengarkan Pak Suryadi Sasmita berkata bahwa kita tidak seharusnya hanya memiliki sebuah usaha saja, tapi setidaknya memiliki tiga usaha.

Mengapa demikian? Karena setiap usaha pastinya memiliki pasang surut. Dengan memiliki tiga bidang usaha yang berbeda, Anda telah mendiversifikasi risiko. Namun tetap saja, mulailah dengan satu usaha yang akanAnda tekuni, sampai usaha itu mulai berjalan secara otomatis, tanpa Anda repot-repot iku campur.

Setelah itu, kembangkanlah usaha sampai Anda menjadi pimpinan dalam perusahaan tersebut. Arti dari pimpinan adalah, Anda memiliki subjek untuk dipimpin, yang artinya Anda memiliki bawahan. Gunakanlah banyak tangan dalam sebuah usaha untuk membuat perusahaan tersebut berkembang seiring dengan waktu.

Bila dalam perjalanan usaha yang sedang dikembangkan Anda mendapatkan sebuah peluang, jangan lupa, tangkaplah peluang itu, baru selanjutnya Anda pikirkan, apakah peluang itu bisa Anda jalankan, dan akan Anda upayakan seperti apa. Karena, peluang tidak akan hadir di depan Anda lebih dari satu kali.

Pesan terakhir bagi orang muda dalam memulai usaha adalah mengenai pendidikan. Bagaimanapun, pendidikan adalah sebuah hal yang penting. Tidak sedikit orang yang berpendidikan secara akademis akan menjadi berhasil. Bila Anda berdalih bahwa banyak orang tidak tamat sekolah pun bisa sukses, cobalah hitung, berapa perbandingan orang tidak tamat sekolah yang akhirnya sukses dan yang akhirnya tidak sukses.

Zaman berubah, dan seseorang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan pendidikan akan membuat mereka lebih untuk menghadapi tantangan dan tekanan, agar berhasil menjadi pemuda yang sukses di masa yang akan datang.

Terimakasih Pak Suryadi Sasmita atas bincang-bincangnya yang luar biasa! Semoga semakin banyak pemuda Indonesia yang bisa menjadi penggerak bangsa Indonesia!

Salam investasi untuk Indonesia!

Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Berusia 28 tahun, Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market. Ryan juga baru saja menerbitkan dua seri buku baru yang berjudul Bandarmology dan investasi pada property Rich Investor from Growing Investment. Setiap bulannya, Ryan Filbert sering mengadakan seminar dan kelas edukasi di berbagai kota di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com