Ia pun membandingkan investasi di Indonesia dengan di negara lain seperti Tiongkok dan Brazil. "Lebih baik ke Brazil atau China. Begitu dikasih izin, dikelola sendiri selama 100 tahun, tidak ada perubahan peraturan sehingga tenang naro uangnya di hilir," kata Kusnan.
Untuk menghadapi PP 71 ini, Kusnan mengatakan bahwa pihaknya akan berdialog dengan Kementerian Kehutanan. Pihaknya meminta agar PP tersebut bisa direvisi.
Nilai ekspor Indonesia
Kusnan juga memaparkan, tahun 2013, Indonesia mengekspor 5,6 miliar dollar AS produk bubur kayu dan kertas ke berbagai negara. Pada tahun depan, ia memprediksi Tiongkok, Asia, dan Afrika masih mendominasi permintaan bubur kayu jenis bleach hardwood kraft pulp (BHKP) dengan pertumbuhan masing-masing 7,7 persen dan 2,2 persen.
Untuk RAPP sendiri, Kusnan menyampaikan bahwa kapasitas bubur kayu (pulp) yang dihasilkan perusahaannya ditargetkan mencapai 2,8 juta ton pada tahun ini.
Sumber bahan baku bubur kayu RAPP, kata dia, berasal dari konsesi hutan tanaman yang dikelola mandiri dan dengan perusahaan mitra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.