Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Melepas Dasinya, Konsultan Ini Sukses Besar Jadi Tukang Kayu

Kompas.com - 19/01/2015, 05:30 WIB
                                        Rhenald Kasali
                                         @Rhenald_Kasali

KOMPAS.com - Krisis ekonomi yang dahsyat di tahun 1998 telah berlalu satu generasi. Mungkin tidak banyak generasi baru yang mampu membayangkan betapa mengerikannya perubahan dan gejolak ekonomi politik kala itu. Mereka tahunya gadget, kartu kredit, liburan ke luar negri, mal, AirAsia, dan sekolah sampai S-2. Tetapi tidak bagi sebagian generasi yang lain.

Hamid, teman kuliah saya dulu di FEUI, termasuk salah satunya. Ijazah dari FEUI yang sangat laku sebelum krismon tiba-tiba kehilangan daya ungkit dalam mencari pekerjaan. Kantor konsultannya yang dulu dibangun bersama ekonom terkemuka dari luar negeri kehilangan seluruh kliennya. Ribuan pegawai terkena PHK.

Dasinya kini tergantung kumal di depan lemari kayu. Minggu lalu sepulang dari acara pelantikan Sekda Banten atas undangan teman sebangku saya di SMP dulu, Rano Karno, saya memutuskan untuk mengunjungi daerah binaan Hamid di sekitar Banten. Ia menjemput saya di Pasar Baros, Serang.

Berkaus oblong, ditemani seorang eksportir ikan, kami lalu menuju bengkelnya yang tak jauh dari pasar itu. Di kaki gunung yang sejuk dan dikelilingi persawahan yang luas, saya menyaksikan hasil sebuah kerja keras, wujud dari upaya keluar dari zona nyamannya. Saya berharap refleksi ini hendaknya menjadi perhatian bagi para eksekutif muda.

Dua Dunia yang Berbeda

Keluar dari zona nyaman, ibarat berenang di lautan yang berbeda. Dari lautan tenang yang dihuni jutaan manusia, Hamid melipir, berenang dengan gaya yang berbeda mengarungi samudera luas. Dan ini butuh keahlian baru yang dalam bahasa bisnis disebut ekspansi kapabilitas. Dari kapabilitas seorang konsultan menjadi penebang kayu. Jangan salah, ia seorang pecinta alam.

Dari alam dia belajar tentang macam-macam jenis kayu. Ia menjadi tahu bahwa kayu yang bagus hanyalah yang batangnya sudah tua dan mati di pohon. Kelak pohon itu akan roboh. Lalu tunas-tunas muda bermunculan.

Hamid menjadi pemasok kayu-kayu langka dari pohon yang sudah mati dan tumbang. Maka, ia pun meninggalkan Jakarta, tinggal bersama orang-orang kampung. Begitu mendengar ada pohon tumbang, ia pun mendatanginya dan melakukan negosiasi. Lama-lama penduduk kampung jadi tahu siapa yang harus dihubungi.

Tak jarang, penduduk menawarkan pohon-pohon yang masih hidup karena butuh uang. Tetapi, Hamid pantang menebang pohon-pohon hidup itu, ia pun membayar pohon-pohon itu, dengan syarat tak boleh ditebang sebelum ajal menjemputnya. Ia jadi punya stok hidup di mana-mana. Sampai-sampai koleksinya menjadi rebutan para seniman kayu. Jangan heran, furnitur dari kayu tua miliknya dihargai jutaan dollar AS setelah diolah oleh desainer terkenal.

Lantas apa yang ia lakukan? Pohon-pohon berdiameter besar yang masih hidup itu ia biakkan. Ia lakukan berbagai teknik agar pohon bergenetika baik itu memberikan ribuan keturunan. Dari stek pucuk sampai kultur jaringan.

Maka, dalam pemasarannya ia selalu mengatakan: kalau Anda membeli meja kayu ukuran besar dari saya, ada ribuan pohon yang kembali kita tanam.

Hamid punya beragam kayu yang dipanen dari budidaya milik penduduk yang dijual kepadanya. Volumenya memang tidak masif, tetapi ia punya beragam jenis kayu dari kayu besi sampai sengon, dari kayu nangka tua hingga kayu sawo.

Waktu saya tengok workshop-nya, seorang pengusaha sedang memilih jenis-jenis kayu yang akan dipakai untuk galeri yang akan dibangun di daerah Jakarta Selatan. Saya tertegun menyaksikan kehebatannya menjelaskan karakter macam-macam jenis kayu. Saya sendiri mengoleksi beberapa meja ukuran besar. Salah satunya memiliki panjang 9 meter dengan lebar 1,5 meter. Bentuknya saya biarkan alami.

Memang kayu telah menjadi barang langka yang amat dilindungi. Kita tentu perlu menjaga kelestarian alam agar bumi ini tetap terjaga keseimbangannya. Maka, diperlukan pengusaha-pengusaha baru yang tahu cara menjaga keseimbangan itu.

Ekspansi Kapabilitas

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com