Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Melorot, Wall Street Akhir Pekan Ikut Melemah

Kompas.com - 31/01/2015, 08:48 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Kinerja cemerlang dari Apple, Boeing, dan sejumlah perusahaan blue chip tak cukup mampu menopang laju bursa saham AS, menyusul menguatnya dollar AS, anjloknya harga minyak global, serta pemilu di Yunani.

Pada penutupan bursa dini hari tadi, Sabtu (31/1/2015), indeks Dow Jones Industrial Average tumbang 507,65 poin (2,87 persen) menjadi 17.164,95. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 56,83 poin (2,77 persen) menjadi 1.994,99, sedangkan indeks teknologi Nasdaq Composite Index melemah 122,64 poin (2,58 persen) menjadi 4.635,24.

Volatilitas terjadi di bursa saham AS dalam sepekan ini. "Begitu banyak isu yang dipertimbangkan investor pada pekan ini. Tidak stabil, itulah gambaran umumnya," ujar Mace Blicksilver, Direktur Marblehead Asset Management.

Blicksilver bersama para analis lainnya melihat kondisi saat ini hampir sama dengan yang terjadi pada akhir 1990, ketika terjadi penurunan harga minyak dan menguatnya dollar AS sehingga menyebabkan terjadinya pelemahan di bursa saham.

Pada pekan ini, harga minyak turun di level terendah dalam beberapa tahun terakhir setelah cadangan minyak AS menyentuh level tertinggi.

Berbagai perusahaan minyak global, seperti Chevron, ConocoPhillips, dan lainnya, terus memantau perkembangan yang terjadi serta dampaknya terhadap pengurangan tenaga kerja. Demikian juga dengan wilayah yang perekonomiannya tergantung pada minyak. Kondisi belakangan ini benar-benar terus menjadi perhatian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com