Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Kompas.com - 22/05/2024, 16:55 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dan PT Weda Bay Nickel (WBN) kembali membuka program Beasiswa Weda Bay 2024 untuk mahasiswa dan mahasiswi dari desa-desa lingkar industri dan tambang.

Beasiswa tersebut merupakan wujud komitmen Weda Bay Project (PT IWIP-PT WBN) dalam mendukung kemajuan pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Halmahera, khususnya Maluku Utara (Malut) serta Indonesia pada umumnya.

Manajer Hubungan Eksternal Weda Bay Project Katamsi Ginano menyatakan bahwa Beasiswa Weda Bay ditujukan kepada mahasiswa dan mahasiswi diploma III (D3), diploma IV (D4), sarjana strata 1 (S1), dan magister (M2) dari 35 desa sekitar kawasan industri IWIP serta konsesi tambang WBN di Halmahera Tengah (Halteng) dan Halmahera Timur (Haltim).

''Desa-desa dalam daftar adalah yang tercantum dalam semua dokumen utama Weda Bay Project,'' katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (22/5/2024).

Baca juga: Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Ginano juga menjelaskan bahwa salah satu syarat penerima manfaat beasiswa tersebut adalah calon yang mendaftar minimal lima tahun telah berdomisili di desa asalnya. Syarat ini dimaksudkan agar program ini optimal dalam mencapai tujuan terhadap penerima manfaat yang dituju.

Adapun desa-desa penerima beasiswa di Halteng meliputi Lelilef Sawai, Lelilef Waibulan, Lukulamo, dan Gemaf yang berada di kategori Ring 1.

Kategori Ring 2 terdiri dari Desa Kobe, Sawai Itepo, Woejerana, Kulo Jaya, dan Woekob. Desa-desa dalam kategori Ring 3 adalah Desa Sagea, Kiya, Fritu, Sidanga, Fidijaya, Were, Nurweda, Goeng, Wedana, Loiteglas, dan Akeici.

Sementara itu, penerima beasiswa di Haltim terdiri dari seluruh desa dalam kategori Ring 3, masing-masing Desa Nusa Jaya, Saolat, Waijoi, Minamin, Loloba, Ino Jaya, Ake Jawi, Ekorino, Ekor, Jikomoi, Tanure, Yawal Soa Sangaji, Maba Sangaji, dan Soagimalaha.

Baca juga: Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Beasiswa Weda Bay diberikan kepada 60 penerima, yang terdiri dari 40 orang untuk D3, D4, dan S1 serta 20 orang untuk S2. Studi yang menjadi prioritas program ini adalah Teknik, Kesehatan, serta Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Walau demikian, program tersebut tetap membuka kesempatan bagi mahasiswa dan mahasiswi yang mengambil atau sedang menjalani studi di luar prioritas Beasiswa Weda Bay.

Penerima Beasiswa Weda Bay kategori D3, D4, dan S1 akan menerima dana sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) maksimal Rp 8.000.000 per semester. Sementara mahasiswa dan mahasiswi S2 akan ditanggung biaya SPP maksimal Rp 12.000.000 per semester.

Selain itu, penerima beasiswa juga akan memperoleh biaya hidup senilai Rp 9.000.000 per semester.

Baca juga: Cerita Mira, Mahasiswa Disabilitas Raih Beasiswa Kuliah S2 di Unair

Penerima Beasiswa Weda Bay juga difasilitasi untuk mendapatkan kesempatan peningkatan dan pengembangan kapasitas profesional.

“Kami berharap program (beasiswa) ini berjalan lancar dan berdampak positif jangka panjang terhadap peningkatan kualitas SDN di Malut, khususnya di Halteng dan Haltim,” tutur Katamsi.

Calon penerima Beasiswa Weda Bay dapat mendaftar melalui https://bit.ly/BeasiswaWedaBay, paling lambat 5 Juni 2024. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi surel beasiswawedabay@etsingshan.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com