Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik, Mentan Akui Adanya Kendala Distribusi

Kompas.com - 13/02/2015, 22:19 WIB
Icha Rastika

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengakui adanya kendala distribusi yang memengaruhi kenaikan harga beras di sejumlah daerah. Untuk itu, Amran berjanji akan membicarakannya lebih jauh dengan Menteri Perdagangan.

"Distribusi. Karena kan sekarang sudah tanam, bahkan beberapa kabupaten minta kapan ini bisa dibeli padinya," kata Amran di Istana Bogor, Jumat (13/2/2015).

Meskipun demikian, ia memastikan produksi beras nasional pada awal 2015 akan aman. Menurut Amran, pemerintah belum perlu membuka keran impor beras medium dalam waktu dekat.

"Pada Maret akan panen puncak kalau impor izinnya sekarang, keluarnya (beras) di Maret, hancurlah petani," kata Amran.

Saat ini, menurut dia, masih ada stok beras di Bulog kurang lebih 1,6 juta ton ditambah stok rumah tangga kurang lebih 2-3 juta ton. Stok tersebut akan ditambah dengan produksi dari 600.000 hektare sawah siap panen yang diperkirakannya menghasilkan beras kurang lebih 4 juta ton.

Terkait banjir yang merendam sawah di sejumlah titik, Amran kembali mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan benih dan pupuk gratis kepada petani. Bantuan tersebut diberikan kepada para petani di Aceh, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat.

"Ada di Aceh 25.000 hektar langsung kita beri benih gratis, pupuk gratis, kemudian ada lagi di Lampung ada 400 hektar langsung kita kasih bantuan, jadi Departemen Pertanian harus bergerak cepat," ujar dia.

Terkait penyerapan hasil produksi beras, Amran mengaku telah mengirimkan data wilayah produksi beras kepada Kementerian Perdagangan. Menurut dia, hasil dari produksi daerah yang kelebihan beras seperti Jawa, Sulawesi Selatan, dan Medan, akan dialihkan ke daerah yang kekurangan seperti Nusa Tenggara Timur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Maybank Punya Shariah Wealth Management, Ini Manfaatnya untuk Nasabah

Maybank Punya Shariah Wealth Management, Ini Manfaatnya untuk Nasabah

Whats New
Judi Online Gunakan QRIS, Komisi XI DPR: BI Harus Evaluasi Sistem Layanan secara Menyeluruh

Judi Online Gunakan QRIS, Komisi XI DPR: BI Harus Evaluasi Sistem Layanan secara Menyeluruh

Whats New
Tepung Bumbu Cap Opung Diluncurkan, Targetkan Pasar di Area Jatim

Tepung Bumbu Cap Opung Diluncurkan, Targetkan Pasar di Area Jatim

Rilis
Jurus Pertamina agar Bright Gas Makin Diterima Pasar

Jurus Pertamina agar Bright Gas Makin Diterima Pasar

Whats New
Mendag: Social Commerce Hanya Boleh Fasilitasi Promosi, Tak Boleh untuk Bertransaksi

Mendag: Social Commerce Hanya Boleh Fasilitasi Promosi, Tak Boleh untuk Bertransaksi

Whats New
Pemerintah Larang 'Social Commerce' Fasilitasi Transaksi Perdagangan

Pemerintah Larang "Social Commerce" Fasilitasi Transaksi Perdagangan

Whats New
QRIS Digunakan untuk Judi 'Online', Pengamat: BI Bersama OJK, PPATK, dan Polri Bisa Blokir

QRIS Digunakan untuk Judi "Online", Pengamat: BI Bersama OJK, PPATK, dan Polri Bisa Blokir

Whats New
Rehabilitasi DAS, Perusahaan Tambang di Dairi Tanam Mangrove di Lahan Seluas 60 Hektar

Rehabilitasi DAS, Perusahaan Tambang di Dairi Tanam Mangrove di Lahan Seluas 60 Hektar

Whats New
Wika Beton Raup Kontrak Rp 4,67 Triliun, Proyek Infrastruktur Masih Dominan

Wika Beton Raup Kontrak Rp 4,67 Triliun, Proyek Infrastruktur Masih Dominan

Whats New
Aplikasi BCA Mobile Alami Gangguan, Ini Respons Manajemen

Aplikasi BCA Mobile Alami Gangguan, Ini Respons Manajemen

Whats New
HCML Didorong Tingkatkan Produksi Gas hingga 500 Juta Standar Kaki Kubik Per Hari

HCML Didorong Tingkatkan Produksi Gas hingga 500 Juta Standar Kaki Kubik Per Hari

Whats New
UOB Targetkan Akuisisi Bisnis Konsumer Citibank Rampung November 2023

UOB Targetkan Akuisisi Bisnis Konsumer Citibank Rampung November 2023

Whats New
Mewaspadai Praktik 'Predatory Pricing' di 'Social Commerce'

Mewaspadai Praktik "Predatory Pricing" di "Social Commerce"

Whats New
Terbaru, Deretan Rumah Mewah yang Dilelang secara 'Online'

Terbaru, Deretan Rumah Mewah yang Dilelang secara "Online"

Spend Smart
10 Tips Lolos Wawancara Kerja

10 Tips Lolos Wawancara Kerja

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com