Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak AS Kembali Naik

Kompas.com - 05/03/2015, 08:29 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak AS berbalik naik (rebound) pada Rabu (4/3/2015) waktu setempat (Kamis pagi WIB), meskipun persediaan minyak mentah negara itu selama pekan lalu meningkat lebih besar dari perkiraan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, naik 1,01 dollar AS menjadi ditutup pada 51,53 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Tetapi di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, turun 47 sen menjadi 60,55 dollar AS per barel.

Departemen Energi AS (DoE) mengatakan persediaan minyak mentah komersial melonjak sebesar 10,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 27 Februari. Para analis yang disurvei oleh Bloomberg telah memperkirakan kenaikan 3,8 juta barel.

Persediaan minyak mentah AS telah mencetak rekor baru selama lima minggu berturut-turut. Namun, persediaan di Cushing, Oklahoma, yang berfungsi sebagai titik acuan untuk pengiriman WTI, naik 500.000 barel menjadi 49,2 juta barel sesuai dengan perkiraan.

Analis Frost & Sullivan, Carl Larry, mengatakan  mencatat bahwa lembaga keuangan dan hedge funds telah masuk ke pasar dan melakukan pembelian.

Larry juga menggarisbawahi bahwa pasar berada dalam periode musiman stok tinggi, karena kilang-kilang memasuki masa perawatan.

Pasar minyak global telah kehilangan sekitar 50 persen nilainya sejak Juni tahun lalu, terbebani oleh tingginya pasokan dan ekspansi yang lambat dalam ekonomi global.

Di Libya, National Oil Co. pada Rabu menyatakan "force majeure" untuk 11 ladang minyaknya setelah serangan oleh kelompok militan Islam, sebuah langkah hukum yang melindunginya dari tanggung jawab jika tidak mampu memenuhi kontrak untuk alasan di luar kendali.

Militan Islam merebut ladang Al-Bahi dan Al-Mabrouk pada Selasa dan sedang menuju yang ketiga, di Al-Dahra, kata seorang juru bicara jasa keamanan industri minyak Libya.

Di tengah pertempuran di negara Afrika Utara itu (Libya), salah satu anggota kartel produsen minyak OPEC, produksi minyak mentah hariannya telah berkurang dari setinggi hampir 1,5 juta barel menjadi 150.000 barel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com