Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Kementerian ESDM Pindahkan Pelabuhan Cilamaya Ditolak Kemenhub

Kompas.com - 28/03/2015, 14:03 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan menolak usul pemindahan lokasi pelabuhan Cilamaya ke Balongan, Indramayu, sebagaimana yang diajukan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).

Kemenhub beralasan bahwa usul pemindahan lokasi Pelabuhan Cilamaya tak relevan. Menurut Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Adolf R Tambunan, daerah Cilamaya Karawang dipilih sebagai lokasi pembangunan pelabuhan karena relatif dekat dengan kawasan Industri Bekasi-Karawang.

Sementara itu, wilayah Balongan justru dinilai sangat jauh dari pusat industri tersebut. "Pembangunan Cilamaya kan untuk mendekatkan pelabuhan dengan kawasan Industri Bekasi-Karawang, gak bisa kalau harus jauh, tidak efisien," ujar Adolf dalam acara talkshow di Jakarta, Sabtu (28/3/2015).

Lebih lanjut, kata dia, Kementerian Perhubungan tetap akan melanjutkan proyek tersebut sambil menunggu keputusan dari Presiden atau instruksi dari Menteri Koordinator Perekonomian. Meski banyak ditentang, Kemenhub menyatakan pembangunan pelabuhan tersebut juga mempertimbangkan aspek keselamatan.

Alasan pembangunan pelabuhan tersebut, kata dia, sangat penting untuk mempermudah akses distribusi dari kawasan Industri ke pelabuhan. Saat ini, akses distribusi ke Pelabuhan Tanjung Priok dinilai sudah sangat tak efisien karena kemacetan. Apalagi kata Kemenhub, Pelabuhan Tanjung Priok saat ini sudah sangat padat dan membutuhkan pelabuhan lain untuk bersaing.

Sementara itu, Plt Direktur Jendral Migas Kementerian ESDM Gusti Nyoman Wiraatmadja mengatakan bahwa usulan pemindahan pelabuhan dari Cilamaya ke Balongan merupakan salah satu upaya Kementerian ESDM untuk menyelesaikan polemik pembangunan Pelabuhan Cilamaya.

Balongan, kata Wirat, merupakan daerah yang tepat untuk dibangun pelabuhan karena letaknya di luar wilayah kerja operasional Blok Migas Offshore North West Jawa (ONWJ) di Cilamaya. Menurut dia, ONWJ memiliki peran penting karena menyuplai minyak dan gas untuk sebagain pulau Jawa. Apabila, operasional terganggu karena Pelabuhan Cilamaya, maka dikhawatirkan dampaknya ekonominya akan sangat besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com