Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Bahari di Pantai Utara

Kompas.com - 13/04/2015, 19:20 WIB

Industri pengolahan ikan menjadi sektor ekonomi yang merambah hingga lingkungan rumah tangga. Hal itu karena selain dilakukan oleh pengusaha pengolahan ikan skala industri, usaha pengolahan ikan juga banyak dilakukan para ibu rumah tangga, termasuk istri-istri nelayan. Di Kota Tegal, banyak dijumpai ibu rumah tangga yang menjajakan makanan berbahan ikan, seperti pindang ikan, otak-otak, dan nugget ikan dari rumah ke rumah.

Kemunculan industri pengolahan ikan tersebut awalnya untuk menjawab tantangan akan melimpahnya hasil tangkapan ikan. "Dulu ikan banyak, masyarakat belum pandai, belum mengenal freezer, jadi harus mencari upaya agar ikan awet," tutur Wahidin (55), pemilik usaha pengeringan ikan asin di Pelabuhan Tegalsari Kota Tegal, yang merupakan Pembina Kelompok Ikan Asin Cahaya Semesta Kota Tegal.

Industri pengolahan ikan sudah berkembang sejak tahun 1960-an. Metode pengolahan ikan yang paling awal digunakan adalah pengeringan ikan asin dan pindang ikan. Pengolahan ikan asin dipilih karena garam merupakan salah satu bahan pengawet alami yang mudah diperoleh.

Saat ini, jumlah pemilik usaha pengeringan ikan asin di Kota Tegal sekitar 97 orang, dengan rata-rata setiap orang memiliki 10 tenaga kerja. Rata-rata, volume produksi ikan asin dari semua perajin di Kota Tegal sekitar 700 ton per pekan.

Pemerintah Kota Tegal sendiri selama ini berusaha mengembangkan sektor perikanan melalui beberapa upaya. Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno mengatakan, dukungan pemerintah antara lain diwujudkan dengan pengadaan Klinik Iptek Mina Bisnis (Kimbis). Melalui klinik tersebut, nelayan dan para istri nelayan diajarkan teknologi sehingga mereka tidak gagap teknologi. Selain itu, para istri nelayan juga dibekali kemampuan wirausaha sehingga mereka bisa ikut membantu mencari tambahan penghasilan untuk membantu suami mereka saat musim paceklik.

Tahun 2016, Pemerintah Kota Tegal juga merencanakan adanya kawasan industri perikanan di Pelabuhan Kota Tegal. Selain itu, pemerintah juga berupaya memanfaatkan potensi laut untuk wisata alam.

Saat ini, pengembangan wisata alam diarahkan pada wilayah Muarareja, yaitu kawasan nelayan kecil. Selain sebagai wisata alam, kawasan tersebut juga dikembangkan sebagai kawasan baru untuk kuliner ikan di Kota Tegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com