Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Merah

Kompas.com - 15/04/2015, 09:48 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuaktif pada pembukaan perdagangan, Rabu (15/4/2015). Data RTI menunjukkan indeks turun 0,05 persen atau 2,963 ke level 5.417, 97 pada pukul 09.16 WIB.

Tercatat 67 saham bergerak turun, 96 saham bergerak naik, dan 75 saham stagnan. Di awal perdagangan hari ini melibatkan 418 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 358 miliar. 

Secara sektoral, empat indeks sektor memerah. Sektor infrastruktur turun 0,51 persen, agriculture turun 0,22 persen, dan basic industry turun 0,19 persen. 

Sedangkan enam indeks sektor yang menghijau antara lain aneka industri naik 0,24 persen, trade naik 0,15 persen, dan construction naik 0,05 persen. 

Pelemahan IHSG terkena sentimen dari luar negeri. Tengok saja, bursa Asia pagi ini juga dibuka melemah menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi China. 

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2 persen menjadi 152,77 pada 09:01 pagi di Tokyo. Indeks tersebut naik sembilan hari terakhir untuk ditutup pada level tertinggi sejak Mei 2008 pada Selasa. 

Ekspansi China mungkin melambat menjadi 7 persen pada kuartal pertama, yang merupakan level terendah sejak tiga bulan pertama tahun 2009, menurut ekonom yang disurvei sebelum data Laporan penjualan ritel dan output industri pada Rabu.

Indeks Topix Jepang turun 0,2 persen setelah yen menguat 0,6 persen pada Selasa. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,2 persen. Indeks Kospi Korea Selatan dan Indeks Australia S & P/ASX 200 naik 0,2 persen. (Yudho Winarto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com