Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Investasi di Ujung Jawa...

Kompas.com - 28/04/2015, 16:50 WIB

Menurut Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Cilegon Muhibin, banyaknya warga Korsel di Cilegon berkat keberadaan Krakatau Posco. Investasi perusahaan berskala besar itu mencapai sekitar 3 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 38 triliun.

Krakatau Posco yang menghasilkan baja dan memulai produksi awal tahun 2014 didirikan oleh PT Krakatau Steel dan Posco Korea. "Kami meminta tenaga kerja lokal perlu lebih banyak diserap. Namun, kemampuan mereka memang harus ditingkatkan," tutur Muhibin.

Sekretaris Perusahaan Krakatau Posco Christyawati Ferania menuturkan, pihaknya tertarik berinvestasi di Cilegon karena kelengkapan fasilitasnya. "Pabrik butuh penunjang, seperti air, listrik, dan pelabuhan. Semua ada. Cilegon juga menarik secara geografi. Ada laut dalam dan ombaknya tenang," katanya.

Kapal besar bisa bersandar di Cilegon. Selain itu, masyarakatnya memiliki semangat tinggi untuk belajar. Jumlah karyawan Krakatau Posco sekitar 2.000 orang. Banyak karyawan yang dikirim ke Korsel lalu kembali untuk berbagi ilmu dengan karyawan yang lain.

Pengangguran

Meski berkembang pesat, Cilegon tetap masih perlu berbenah. Di Cilegon, persoalan yang penting dan perlu menjadi perhatian adalah pengangguran. Tahun 2010-2013, tingkat pengangguran terbuka di Cilegon memang menurun, dari 19,84 persen menjadi 7,16 persen.

Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, tingkat pengangguran terbuka itu meningkat dengan angka sementara sebesar 11,83 persen tahun 2014. Peningkatan dipengaruhi beberapa faktor, antara lain berakhirnya proyek pembangunan industri yang menyerap tenaga kerja pada tahun sebelumnya dan perampingan pegawai.

Menurut Ketua DPRD Kota Cilegon Fakih Usman, Pemkot Cilegon harus merespons persoalan ketenagakerjaan itu. Penanaman modal asing perlu didorong untuk menyerap tenaga kerja lokal. Modernisasi pabrik membuat pekerjaan yang semula dilakukan oleh pekerja secara manual, menjadi mekanis sesuai perkembangan teknologi. Industri padat karya harus jadi solusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com