Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa saham A Mahal, tapi Saham B Murah?

Kompas.com - 16/05/2015, 08:08 WIB

Hal lainnya yang kadang dijadikan analisis menentukan murah atau mahal sebuah saham juga dilihat dari pengembalian modal.

Bila ada sebuah perusahaan yang bisa mengembalikan modal 5 persen dalam setahun, apakah perusahaan ini menarik? Sekali lagi, Anda tidak bisa langsung menjawabnya, diperlukan tolak ukur.

Bila saya katakan bahwa deposito pada bank nasional bisa memberikan pengembalian terhadap modal 7,5 persen dan bebas risiko fluktuasi harga saham, maka apa perasaan Anda dengan perusahaan yang laporan keuangannya mengatakan mampu mengembalikan modal hanya 5 persen? Ya, perusahaan tersebut tidak menarik.

Menurut Anda, mahal atau murah?

Akan semakin tidak menarik, bila tahun sebelumnya ternyata mampu memberikan pengembalian terhadap modal 10 persen dan tahun ini hanya 5 persen, artinya saham perusahaan ini harganya pun akan menjadi terasa mahal bagi Anda.

Oleh karena itu, saham yang diserbu oleh para pelaku pasar seringkali adalah saham yang memberikan pertumbuhan laba yang besar dan bertumbuh, serta memiliki pengembalian modal yang tinggi. Sehingga, harganya saat ini dikatakan murah karena pertumbuhannya ke depan bisa kita perkirakan dari pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya.

Salam Investasi untuk Indonesia

Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , dan Rich Investor from Growing Investment.
Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution.
Setiap bulannya, Ryan Filbert sering mengadakan seminar dan kelas edukasi di berbagai kota di Indonesia.
Harapan besar Ryan adalah memberikan sebuah sedikit 'jalan terang' bagi edukasi mengenai investasi agar semakin banyak orang Indonesia yang 'melek' akan dunia investasi dan keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com