Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog: Cadangan Beras Pemerintah Minus 35.000 Ton

Kompas.com - 10/06/2015, 21:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menyampaikan sejak 2013 pemerintah tidak pernah melakukan penambahan cadangan beras pemerintah (CBP). Akibatnya, CBP terus menurun, bahkan posisi terakhir CBP minus 35.000 ton.

“Cadangan beras pemerintah dari tahun ke tahun menurun, karena sejak 2013 tidak pernah ditambah. Yang ada, adalah pemanfaatan cadangan yang ada,” kata Djarot dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu (10/6/2015).

Djarot mengatakan, padahal cadangan beras pemerintah ini merupakan hal yang sangat strategis. Pemerintah perlu memiliki cadangan beras untuk melakukan tanggap darurat ketika misalnya terjadi bencana.

Selain itu, cadangan beras pemerintah juga berfungsi untuk menjembatani kerawanan pangan paska bencana. Cadangan beras pemerintah pada awal 2013 sebanyak 431.000 ton, dan digunakan sebesar 62.000 ton.

Sisa cadangan beras sebesar 369.000 ton menjadi cadangan awal tahun berikutnya yakni tahun 2014. Pada tahun 2014, lanjut Djarot, pemerintah menggunakan cadangan beras sebanyak 196.000 ton. Sehingga tersisa cadangan beras sebanyak 173.000 ton.

Sisa cadangan tersebut menjadi cadangan awal untuk tahun 2015. Namun pada awal tahun ini, Djarot mengatakan, pemerintah sudah menggunakan cadangan beras sebanyak 208.000 ton, diantaranya untuk tanggap bencana, dan operasi pasar.

“Artinya, hari ini posisi cadangan beras pemerintah minus 35.000 ton. Minusnya, diambilkan dari cadangan raskin dari Bulog,” kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com