“Cadangan beras pemerintah dari tahun ke tahun menurun, karena sejak 2013 tidak pernah ditambah. Yang ada, adalah pemanfaatan cadangan yang ada,” kata Djarot dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Djarot mengatakan, padahal cadangan beras pemerintah ini merupakan hal yang sangat strategis. Pemerintah perlu memiliki cadangan beras untuk melakukan tanggap darurat ketika misalnya terjadi bencana.
Selain itu, cadangan beras pemerintah juga berfungsi untuk menjembatani kerawanan pangan paska bencana. Cadangan beras pemerintah pada awal 2013 sebanyak 431.000 ton, dan digunakan sebesar 62.000 ton.
Sisa cadangan beras sebesar 369.000 ton menjadi cadangan awal tahun berikutnya yakni tahun 2014. Pada tahun 2014, lanjut Djarot, pemerintah menggunakan cadangan beras sebanyak 196.000 ton. Sehingga tersisa cadangan beras sebanyak 173.000 ton.
Sisa cadangan tersebut menjadi cadangan awal untuk tahun 2015. Namun pada awal tahun ini, Djarot mengatakan, pemerintah sudah menggunakan cadangan beras sebanyak 208.000 ton, diantaranya untuk tanggap bencana, dan operasi pasar.
“Artinya, hari ini posisi cadangan beras pemerintah minus 35.000 ton. Minusnya, diambilkan dari cadangan raskin dari Bulog,” kata Djarot.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.