Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/06/2015, 08:36 WIB
Penulis Yoga Sukmana
|
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku tak habis pikir dengan pihak-pihak yang selalu menuduhnya melakukan pencitraan di depan media massa. Padahal, kata dia, apa yang dilakukannya selama menjabat posisi menteri adalah untuk Indonesia.

"Jadi serba susah. Aku kudu piye? Gini salah, gitu salah. Saya ini cuma mau ikan banyak, nelayan dapat ikan, laut Indonesia jadi milik Indonesia. Asingnya tidak boleh. Mereka bikin pabrik bikin apa boleh, tapi masa yang tangkap orang luar negeri," ujar Susi dalam acara diskusi RRI di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin (22/6/2015).

Menteri asal Pangandaran Jawa Barat itu mengatakan, anggota DPR justru sering menyebut Susi Pudjiastuti adalah media darling, pemberitaannya selalu bagus. Padahal, Susi malah merasa sering dipojokkan media. Ranah privacy-nya kadang dijadikan ranah publik oleh media.

Sering dibilang media darling, Susi pun mengaku sempat menumpahkan unek-uneknya dihadapan Anggota Dewan saat rapat kerja. Dia meminta, kalau bisa DPR menghentikan wartawan yang selalu mengejar-mengejarnya.

"Aku ini kerja, sama kaya orang gila, sama media di-bully. Di DPR dibilang pencitraan. dikritik habis. Saya bilang 'Pak kalau bapak bisa hentikan itu wartawan ikuti saya, saya senang sekali'. Saya bilang gitu," kata Susi sembari tertawa.

Meski begitu, Susi juga mengakui bahwa peran media di era keterbukaan publik seperti saat ini sangat penting. Program-program pemerintah yang sudah sejak lama putus di tengah jalan, tak sampai kekuping masyarakat, bisa teratasi dengan adanya pemberitaan media.

Bahkan, kata dia, kampanye-kampanye disektor perikanan bisa sukses dengan adanya dukungan media.

baca juga: Menteri Susi Mengaku Paling Sering Di-"bully"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+