Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Nilai Kurs Valuta Asing Naik?

Kompas.com - 12/07/2015, 22:45 WIB

Oleh: Adler Haymans Manurung

Pertanyaan ini selalu muncul, kenapa nilai kurs valuta asing naik terus? Saat ini sudah pada level Rp 13.300 dan apa mungkin naik lagi? Penulis selalu menggunakan metode pernyataan berdasarkan teori dari pendekatan inflasi dan tingkat bunga.

Nilai kurs ada karena adanya perbedaan inflasi di negara kita dengan negara lain. Negara lain mempunyai inflasi yang lebih rendah dari kita sehingga menimbulkan adanya nilai kurs valuta asing terhadap rupiah. Jika ada perbedaan inflasi sebesar 1 persen, maka akan menimbulkan berapa besar nilai kurs tersebut.

Kalau kita perhatikan data Indonesia dengan data Amerika Serikat, nilai inflasi kita yang sekitar 4 persen dan nilai inflasi AS sekitar 2 persen, maka telah terjadi nilai kurs sebesar Rp 13.000 saat ini.

Jika inflasi mengalami peningkatan sampai melebihi 5 persen, sudah seharusnya nilai kurs akan lebih dari nilai kurs saat ini. Inflasi akan meningkat mengingat adanya kenaikan pembayaran listrik yang dilakukan hampir setiap bulan sehingga nilai kurs terhadap valuta asing akan mengalami kenaikan. Inflasi tersebut akan meningkat juga karena adanya kemungkinan kenaikan harga minyak pada masa mendatang.

Persoalan ini salah satu penyebab terjadinya kenaikan inflasi dan membuat kenaikan nilai kurs valuta asing terhadap rupiah. Jika pemerintah tak mengendalikan harga-harga di pasar, nilai kurs akan terus mengalami kenaikan.

Kenaikan nilai kurs juga bisa disebabkan adanya perbedaan tingkat bunga di antara dua negara. Perbedaan tingkat bunga tersebut mengakibatkan adanya nilai kurs antara dua negara semakin besar dan selalu dianggap mempunyai hubungan positif. Sebagai contoh bisa diperhatikan tingkat bunga yang berlaku di Indonesia dengan di AS, di mana tingkat bunga di Indonesia sebesar 7,5 persen berdasarkan pengumuman Bank Indonesia yang dikenal BI Rate, sementara AS tidak pernah bergerak dari 0,5 persen.

Perbedaan tingkat bunga sebesar 7 persen membuat adanya perbedaan kurs tersebut bisa mengalami peningkatan jika dikaitkan dengan bukan persoalan tingkat bunga. Pemerintah atau Bank Indonesia yang terus mempertahankan tingkat bunga 7,5 persen dan kelihatan nilai kurs terus mulai naik bertengger di sekitar nilai Rp 13.000 walaupun dalam minggu-minggu ini sudah menembus Rp 13.300.

Jika nilai kurs terus pada posisi tersebut, para pengusaha pasti mengalami kesusahan, terutama pengusaha dalam negeri yang membutuhkan bahan baku dari luar negeri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com