Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA "Emoh" Melawan Arus

Kompas.com - 30/07/2015, 10:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Central Asia (BCA) memilih untuk mengeluarkan kebijakan yang moderat, ketimbang harus melawan arus di tengah belum pastinya kondisi perekonomian global dan pelemahan perekonomian nasional saat ini. Bagi BCA, mengikuti trend pasar merupakan langkah terbaik bagi bisnis perusahaan.

"Kalau naik (suku bunga bank sentral AS/The Fed), paling tidak kita akan mengikuti trend, naik berapapun kita insya Allah ada adjustment berapapun. Kita tunjukkan ke pasar itu kita tidak melawan arus, itu cukup. Kalau kita melawan arus ya mungkin market itu jahat, market akan men-challange," ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja saat konferensi pers laporan keuangan perusahaan semester I-2015 di Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Lebih lanjut dia menuturkan, semua stakeholder ekonomi pasti sudah memiliki perhitungan apabila suku bunga di AS naik. Oleh karenanya, kata Jahja, apabila kenaikan suku bunga AS benar terjadi, maka itu bukanlah suatu kejutan karena pasar telah memperhitungkan. Meski begitu, Jahja mengakui pasar saat ini mengalami kecemasan menanti kebijakan The Fed tersebut.

Menurut dia, apabila BCA memilih melawan arus, maka pasar bisa shock.  "Yang membuat market shock itu yang tadinya tidak ada pengumuman US interest akan naik, tiba tiba naik. Kalau naik tunggal bagaimana kita melakukan adjust sedikit. Itu kita akan menbuat pasar tenang," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan bahwa para investor bertanya-tanya menanti kepastian suku bunga acuan AS. Kecemasan investor itu kata dia karena The Fed terus melakukan meeting reguler sehingga membuat spekulasi suku bunga acuan AS akan naik.

Sementara itu, kondisi ekonomi Indonesia juga mengalami pelemahan, konsumsi menurun, harga komoditas ekspor turun, dan transaksi berjalan masih mengalami defisit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com