“Pemerintah harus secepatnya keluarkan kebijakan yang mewajibkan para pelaku industri otomotif harus bisa meningkatkan penggunaan biodiesel atau BBN untuk mengurangi konsumsi BBM fosil. Saat ini kan sudah mau dinaikkan menjadi 20 persen tapi itu saja masih kurang penyerapannya,” kata Tungkot di Jakarta dalam siaran pers yang diterima Kompas.com akhir pekan ini.
Tungkot menegaskan pasokan bahan baku dan produksi BBN Indonesia yang sangat melimpah. Peningkatan ini bisa untuk mengurangi emisi atau gas buang di kendaraan. “Penggunaan biodiesel ini bisa mengurangi emisi atau gas buang hingga 60 persen. Kalau ini ditingkatkan bukan tidak mungkin udara di Indonesia menjadi sangat bersih,” tambahnya.
Konsumsi biodiesel Indonesia saat ini baru mencapai 6 juta ton dinilai masih terlalu kecil dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar fosil yang mencapai 35 juta ton. Itu pun, menurut dia, sebagian besar dikonsumsi untuk keperluan mesin pabrik.
Pemerintah sendiri saat ini tengah menyiapkan peningkatan penggunaan biodiesel dari 15 persen menjadi 20 persen untuk industri otomotif. “Penelitiannya sedang dilakukan kita berharap secepatnya bisa selesai sehingga dapat digunakan lalu ditingkatkan hingga 50 persen,” katanya.
Sementara mengenai sertifikasi hijau seperti yang diharapkan kalangan pengusaha, Tungkon menegaskan hasil uji coba terhadap penelitian biodiesel tersebut sudah cukup menjadi modal bagi para pelaku industri biodiesel atau otomotif.
“ Yang jelas untuk produksi bio diesel sudah ada spesifikasi seperti apa. Sekarang yang perlu didorong adalah bagaimana kalangan pelaku industri otomotif mau menyerap BBN itu sendiri,” lanjutnya.
Pemberian sertifikat hijau ini membutuhkan persiapan yang panjang karena melibatkan berbagai kementerian dan pemangku kepentingan lainnya. Karena itu, perlu ada kesepahaman antar kementerian dalam melihat pengembangan biodiesel ini dalam kerangka membangun kemandirian energi nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.