Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Hasil Samping Produk Jamu Diekspor ke Eropa

Kompas.com - 10/08/2015, 20:51 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid) menganugerahkan penghargaan kepada PT Sido Muncul Pupuk Nasional (PT SPN) sebagai perusahaan pertama di Indonesia dan di dunia yang menjadi pelopor produksi pupuk bio-organik berbahan baku hasil samping produk jamu melalui rekayasa bio-teknologi dan telah diekspor ke Amerika, Eropa, termasuk Rusia. Penghargaan atas prestasi di bidang Lingkungan Hidup dan Ekonomi Kreatif itu diserahkan langsung oleh Direktur Leprid,Paulus Pangka kepada Direktur PT SPN David Hidayat di Agrowisata Sido Muncul di Bergas, Kabupaten Semarang, Senin (10/8/2015).

Selain kepada PT SPN, penghargaan juga diberikan kepada Dr Ir H Dian Risdianto MT IPP sebagai formulator pupuk bio-organik berbahan baku samping limbah jamu tersebut. "Hari ini PT SPN ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa kami punya pabrik, kami punya limbah tapi kami komitmen untuk dikelola dengan baik supaya menghasilkan pupuk demi menunjang ketahanan pangan nasional," ujar Paulus dalam sambutannya.

Menurut Paulus,  pemberian penghargaan kepada PT SPN ini diharapkan bisa memotivasi perusahaan-perusahaan di Indonesia agar berbuat sama,  bertanggung jawab terhadap usaha berikut limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Pihaknya juga berharap adanya apresiasi dari pemerintah kepada perusahaan yang bertanggung jawab mengolah limbahnya menjadi sesuatu yang memunyai nilai tambah dengan tindakan proteksi atas keberlangsungan usahanya. "Jangan dicari (kesalahannya), karena selama ini orang selalu mencari bahwa limbah pabrik ini merugikan dan sebagainya. Padahal Sido Muncul bisa menjawab dengan baik, bahwa limbah jamu bisa diolah dan dimanfatkan untuk meningkatkan kualitas pangan nasional melalui pupuk dan juga untuk menjaga kelestarian lingkungan ini," ujar Paulus.

Kapasitas

Sementara itu General Manager PT SPN sekaligus formulator pembuatan pupuk bio-organik, Dian Risdianto mengatakan pupuk bio-organik mulai diproduksi tahun 2009 tetapi penelitiannya sudah dimulai sejak 2000. Dalam proses perkembangannya PT SPN tidak hanya memproduksi berbagai macam pupuk bio-organik tetapi juga produk nutrisi untuk ternak.

Saat ini, kapasitas produksi pupuk di PT SPN mencapai 100 ribu liter per hari untuk pupuk cair dan 50 ton per hari untuk pupuk padat. "Produk kami justru diminati pasar Amerika dan Eropa, nilainya hampir 80 persen. Pasar domestik justru hanya 20 persennya, padahal dalam segi harga produk kami sangat terjangkau," terangnya.

Selain memiliki nilai ekonomis, pupuk produksi anak perusahaan PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ini bisa menekan gejala atau dampak negatif pada lingkungan. Sehingga pupuk bisa membantu meningkatkan lahan marginal yang rusak akibat bahan kimia termasuk lahan bekas tambang. "Produk PT SPN antara lain nutrisi untuk tanaman dan ternak, pestisida dan hormon tanaman. Kami tengah mengembangkan untuk penanganan lingkungan," kata Dian Risdianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com