Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Juli 2015 Turun 2,1 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 18/08/2015, 11:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir nilai ekspor Indonesia pada Juli 2015 mencapai 11,41 miliar dollar AS, atau mengalami penurunan 2,1 miliar dollar AS (15,53 persen) dibanding ekspor bulan Juni 2015 yang sebesar 13,51 miliar dollar AS.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono menuturkan, ekspor minyak dan gas bumi (migas) mengalami penurunan 1,26 persen (month to month/mtm) dari 1,42 miliar dollar AS pada Juni 2015 menjadi 1,26 miliar dollar AS pada Juli 2015.

Sementara itu, nilai ekspor non-migas dalam sebulan terakhir drop 17,23 persen. Ekspor non-migas pada Juni 2015 sebesar 12,07 miliar dollar AS menjadi 9,99 miliar dollar AS pada Juli 2015.

"Total ekspor tujuh bulan, dari Januari-Juli 2015 mencapai 89,76 miliar dollar AS atau turun 12,81 dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 102,95 miliar dollar AS," kata Adi, dalam paparan, Selasa (18/8/2015).

Adi mengatakan, dua komoditas ekspor terbesar selama tujuh bulan yaitu lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 11,22 miliar dollar AS, dan bahan bakar mineral yang mencapai 10,02 miliar dollar AS.

Adapun negara tujuan ekspor adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor mencapai 9 miliar dollar AS (11,48 persen), Tiongkok senilai 7,76 miliar dollar AS (9,89 persen) dan Jepang senilai 7,73 miliar dollar AS (9,87 persen).

"Nilai ekspor ke ASEAN sebesar 15,96 miliar dollar AS (porsi 20,35 persen) dan Uni Eropa tidak termasuk Inggris mencapai 8,78 miliar dollar AS (11,20 persen)," kata Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com