Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Beberkan Jurus BNP2TKI Tingkatkan Devisa dari TKI

Kompas.com - 16/09/2015, 21:07 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) hari ini menggelar rapat kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR. Dalam rapat tersebut, BNP2TKI menyampaikan cara-cara meningkatkan devisa bagi negara yang selama ini dianggap masih belum maksimal.

"Kami menyampaikan tentang jurus-jurus meningkatkan devisa. Salah satunya, bahwa semua TKI diwajibkan membuka rekening da mulai kontrak baru TKI, para majikan di luar negeri tidak boleh membayar cash. Gaji harus langsung masuk rekening TKI," kata Kepala BNP2TKI Nusron Wahid seusai melakukan rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Nusron menyampaikan, dengan sistem ini maka perolehan devisa negara akan semakin meningkat.

"Selain itu potongan yang dilakukan majikan kepada TKI dapat dimonitor langsung oleh negara," ujar Nusron.

Untuk memastikan majikan menyetorkan gaji TKI melalui rekening, pemerintah akan mewajibkan adanya kontrak di antara TKI, majikan, dan disaksikan Kedutaan Besar RI bahwa pembayaran gaji TKI wajib melalui rekening.

"Semua TKI kita wajibkan menggunakan rekening dan majikan itu tidak boleh bayar cash, harus dikirim langsung ke rekening TKI," kata mantan anggota DPR itu.

Dengan begitu, kata Nusron, kontrolnya jelas. Tidak ada lagi potongan-potongan gaji TKI yang selama ini kerap terjadi.

"Kalau menggunakan sistem ini negara diuntungkan. Pertama, bisa mengontrol pendapatan TKI. Kedua, langsung otomatis devisa negara, sehingga devisa negara kita meningkat, ada kekuatan uang masuk ke dalam negeri," katanya.

Untuk menjamin agar majikan bersedia 'bertransaksi' lewat rekening, dalam kontrak baru yang sudah berlaku sejak 1 September 2015 lalu TKI, majikan dan KBRI yang bersangkutan wajib menandatangani skema tersebut dalam kontrak.

"Itu ada dalam kontrak," ujar Nusron.

Adapun bank yang digunakan adalah BNI, BRI, Mandiri, BII May Bank dan Sinarmas Bank. Pertimbangannya, masing-masing bank tersebut kuat di negara-negara penempatan TKI, misalnya BII May Bank di Malaysia dan Sinarmas Bank di Taiwan.

"Itu sudah diputuskan oleh Menko Prekonomian," tutur Nusron.

Nusron mengungkapkan, kendala dalam penerapan sistem baru ini yaitu adanya perlawanan dari oknum agen TKI yang kerap melakukan pemotongan honor TKI. Namun, semua itu tak membuat BNP2TKI mengendurkan langkahnya.

"Semua yang terbaik bagi TKI akan terus kami kembangkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com