Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekonomian Lesu, Apakah Tepat untuk Memulai Investasi Reksa Dana?

Kompas.com - 29/09/2015, 06:09 WIB

Memulai investasi dengan kondisi keuangan yang sehat
Ada 4 indikator yang dapat menunjukkan kesehatan keuangan yaitu rasio pengeluaran, dana darurat, rasio cicilan, dan asuransi jiwa.

Referensi: Sehat Keuangan Dahulu Investasi Reksa Dana Kemudian

Dengan memiliki rasio keuangan yang sehat, maka investor akan lebih siap dalam menghadapi gejolak baik dari kejadian mendadak yang membutuhkan dana sehingga tidak harus terpaksa mencairkan dana ketika nilainya sedang menurun.

Kesehatan keuangan yang baik biasanya juga dapat membuat investor berpikir lebih jernih dan memanfaatkan momentum penurunan harga karena masih memiliki dana kas yang disimpan dalam bentuk dana darurat.

Memiliki tujuan keuangan yang SMART
Perbedaan antara investor dan spekulator adalah terletak pada tujuan. Investor memiliki tujuan keuangan dan berusaha mencapainya melalui investasi reksa dana. Sementara spekulator hanya ingin mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga.

Tujuan keuangan yang baik adalah memenuhi prinsip SMART.
Specific – artinya jelas, Measurable – artinya dinyatakan dalam satuan nominal yang harus dicapai, Attainable dan Realistic – artinya tujuan tersebut cukup dicapai kemampuan keuangan dan produk reksa dana yang tersedia, dan Time – artinya tujuan tersebut harus memiliki batas waktunya.

Referensi: Prinsip SMART Dalam Investasi Reksa Dana

Dengan memiliki tujuan yang SMART, maka jenis reksa dana dapat disesuaikan jangka waktu investasinya. Sebagai referensi untuk tujuan < 1 tahun adalah reksa dana pasar uang, 1 – 3 tahun reksa dana pendapatan tetap, 3 – 5 tahun reksa dana campuran dan > 5 tahun reksa dana saham.

Dengan berfokus pada waktu tujuan keuangan, misalkan investasi untuk pendidikan anak yang dananya baru digunakan 10 tahun ke depan, tentu kita tidak akan terlalu pusing jika fluktuasi hasil investasi saat ini.

Memahami risiko investasi
Investor harus selalu menyadari bahwa yang namanya investasi pasti mengandung risiko. Tidak ada investasi yang dapat menjamin adanya keuntungan yang pasti. Namun dengan mengambil risiko, seorang investor berpotensi menikmati hasil yang lebih tinggi dibandingkan menabung dalam jangka panjang.

Yang namanya risiko memang tidak enak, siapapun pasti tidak akan senang kalau melihat nilai uangnya berkurang. Tapi dengan menyadari hal tersebut kita akan lebih siap menghadapinya.

Yang celaka adalah investor beranggapan bahwa investasi di reksa dana tidak akan rugi dan ketika nilainya turun, dia panik. Jadi sangat penting untuk berinvestasi melalui penjual yang memberikan edukasi dan informasi pasar kepada nasabahnya dengan baik.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.

*Rudiyanto adalah penulis Buku “Sukses Finansial dengan Reksa Dana” dan “Fit Focus Finish” yang diterbitkan oleh Elex Media. Head of Operation and Business Development Panin Asset Management. Salah satu Manajer Investasi terbesar di Indonesia, penerima penghargaan reksa dana Tertinggi, Terbaik dan Terfavorit pada tahun 2015 oleh Majalah Investor – Infovesta. Rudiyanto juga merupakan anggota Kelompok Kerja (POKJA) Otoritas Jasa Keuangan untuk peningkatan Literasi Keuangan di Indonesia.  Blog rudiyanto.blog.kontan.co.id
FB Rudiyanto.Blog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com