Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekonomian Lesu, Apakah Tepat untuk Memulai Investasi Reksa Dana?

Kompas.com - 29/09/2015, 06:09 WIB
Oleh Rudiyanto
@rudiyanto_zh

KOMPAS.com - Apakah berinvestasi di reksa dana itu sulit? Tidak, yang sulit adalah memulainya. Pertanyaannya, dalam kondisi perekonomian yang sulit seperti sekarang, apakah tepat untuk memulai investasi reksa dana?

Jawaban untuk pertanyaan di atas adalah tergantung pada kesiapan investor. Bagi investor yang tidak siap, jawabannya adalah sangat sulit. Sebab dengan persiapan yang seadanya atau bahkan tidak siap sama sekali, memulai investasi pada saat kondisi seperti sekarang adalah amat berisiko.

Risiko yang paling besar adalah cutloss di tengah jalan. Terus terang, sangat sulit untuk memprediksi kapan harga terendah akan terjadi. Investor yang tidak siap akan mencoba beli ketika harga turun, namun menjadi panik ketika harga turun lebih dalam akhirnya malah menjual di harga yang lebih rendah (cutloss).

Dalam istilah investasi, membeli saham ketika harga sedang turun itu ibarat menangkap pisau yang sedang jatuh (Catch The Falling Knife). Jika tidak hati-hati, tangannya bisa terluka oleh tajamnya pisau.

Memulai investasi ketika harganya sedang turun tanpa tujuan yang jelas menurut saya adalah tindakan spekulasi. Apakah tindakan tersebut salah? Tidak, tapi spekulasi hanya cocok bagi investor profesional atau investor dengan dukungan data dan informasi yang komprehensif.

Bagi investor reksa dana secara umum, idealnya investasi dimulai karena adanya tujuan keuangan yang ingin dicapai, bukan karena ingin berspekulasi. Bahkan dalam kondisi perekonomian yang sedang baik sekalipun, tetap diperlukan persiapan yang cukup.

Ketika kondisi perekonomian sedang baik dan hasil investasi meningkat, sekalipun tujuan keuangan sudah tercapai kadang-kadang investor “lupa” untuk mencairkannya karena mengharapkan hasil investasi yang lebih tinggi lagi.

Risiko yang dihadapi adalah kehilangan potensi mengambil keuntungan dan waktu ketika kondisi berbalik. Pada akhirnya tujuan keuangan tidak tercapai melalui kegiatan investasi tersebut.

Jadi, mau kondisi perekonomian sedang bagus atau tidak, bagi investor yang penting adalah memiliki memiliki persiapan dan tujuan keuangan yang jelas. Jika sudah, maka kondisi perekonomian yang sulit seperti sekarang bukanlah menjadi penghalang untuk memulai berinvestasi. Malahan bisa meningkatkan potensi kenaikan harga dalam jangka panjang jika kondisi perekonomian membaik kembali.

Ketika memulai investasi, ada 3 persiapan yang dapat dilakukan oleh seorang calon investor reksa dana yaitu :

Memulai investasi dengan kondisi keuangan yang sehat
Ada 4 indikator yang dapat menunjukkan kesehatan keuangan yaitu rasio pengeluaran, dana darurat, rasio cicilan, dan asuransi jiwa.

Referensi: Sehat Keuangan Dahulu Investasi Reksa Dana Kemudian

Dengan memiliki rasio keuangan yang sehat, maka investor akan lebih siap dalam menghadapi gejolak baik dari kejadian mendadak yang membutuhkan dana sehingga tidak harus terpaksa mencairkan dana ketika nilainya sedang menurun.

Kesehatan keuangan yang baik biasanya juga dapat membuat investor berpikir lebih jernih dan memanfaatkan momentum penurunan harga karena masih memiliki dana kas yang disimpan dalam bentuk dana darurat.

Memiliki tujuan keuangan yang SMART
Perbedaan antara investor dan spekulator adalah terletak pada tujuan. Investor memiliki tujuan keuangan dan berusaha mencapainya melalui investasi reksa dana. Sementara spekulator hanya ingin mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga.

Tujuan keuangan yang baik adalah memenuhi prinsip SMART.
Specific – artinya jelas, Measurable – artinya dinyatakan dalam satuan nominal yang harus dicapai, Attainable dan Realistic – artinya tujuan tersebut cukup dicapai kemampuan keuangan dan produk reksa dana yang tersedia, dan Time – artinya tujuan tersebut harus memiliki batas waktunya.

Referensi: Prinsip SMART Dalam Investasi Reksa Dana

Dengan memiliki tujuan yang SMART, maka jenis reksa dana dapat disesuaikan jangka waktu investasinya. Sebagai referensi untuk tujuan < 1 tahun adalah reksa dana pasar uang, 1 – 3 tahun reksa dana pendapatan tetap, 3 – 5 tahun reksa dana campuran dan > 5 tahun reksa dana saham.

Dengan berfokus pada waktu tujuan keuangan, misalkan investasi untuk pendidikan anak yang dananya baru digunakan 10 tahun ke depan, tentu kita tidak akan terlalu pusing jika fluktuasi hasil investasi saat ini.

Memahami risiko investasi
Investor harus selalu menyadari bahwa yang namanya investasi pasti mengandung risiko. Tidak ada investasi yang dapat menjamin adanya keuntungan yang pasti. Namun dengan mengambil risiko, seorang investor berpotensi menikmati hasil yang lebih tinggi dibandingkan menabung dalam jangka panjang.

Yang namanya risiko memang tidak enak, siapapun pasti tidak akan senang kalau melihat nilai uangnya berkurang. Tapi dengan menyadari hal tersebut kita akan lebih siap menghadapinya.

Yang celaka adalah investor beranggapan bahwa investasi di reksa dana tidak akan rugi dan ketika nilainya turun, dia panik. Jadi sangat penting untuk berinvestasi melalui penjual yang memberikan edukasi dan informasi pasar kepada nasabahnya dengan baik.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.

*Rudiyanto adalah penulis Buku “Sukses Finansial dengan Reksa Dana” dan “Fit Focus Finish” yang diterbitkan oleh Elex Media. Head of Operation and Business Development Panin Asset Management. Salah satu Manajer Investasi terbesar di Indonesia, penerima penghargaan reksa dana Tertinggi, Terbaik dan Terfavorit pada tahun 2015 oleh Majalah Investor – Infovesta. Rudiyanto juga merupakan anggota Kelompok Kerja (POKJA) Otoritas Jasa Keuangan untuk peningkatan Literasi Keuangan di Indonesia.  Blog rudiyanto.blog.kontan.co.id
FB Rudiyanto.Blog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com