Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Indonesia dan China Kian Mengemuka

Kompas.com - 17/10/2015, 19:42 WIB

KOMPAS.com - Persaingan antara Indonesia dan China kian mengemuka, khususnya di segmen perdagangan secara elektronik (e-commerce). Lembaga riset Frost & Sullivan misalnya menyebutkan kedua negara mencatatkan pertumbuhan rerata e-commerce di angka 17 persen per tahun. Namun demikian, untuk tetap memenangi persaingan, ada berbagai hal yang mesti menjadi perhatian pada bisnis e-commerce ini.
 
Menurut Hasanuddin Ali, CEO Alvara Research Center, pada Jumat (16/10/2015), dengan semakin meningkatnya potensi ekosistem jual-beli daring yang kian diminati konsumen, tentu tak mengherankan jika kegiatan berbelanja daring kini telah menjadi gaya hidup yang digandrungi oleh banyak orang. “Tren ini akan terus berlanjut dan masif, setidaknya karena tiga alasan, mulai dari penetrasi internet yang semakin tinggi di Indonesia dimana lebih dari 80 juta penduduk sudah terhubung internet. Kemudian, gaya hidup konsumen Indonesia yang sangat konsumtif, mendorong konsumen Indonesia terus belanja. Lalu agresivitas pemain situs belanja online yang menawarkan diskon dan kemudahan belanja juga akan semakin memperbesar pasar belanja online,” tuturnya.

Hasanuddin menerangkan, kondisi ini pula yang memicu munculnya berbagai toko daring baru yang membuat semakin kompetitif industri pasar daring di Indonesia. “Kepercayaan menjadi kata kunci. Berbeda dengan belanja konvensional, unsur trust itu menjadi sangat penting di belanja online, karena konsumen rela bayar dulu baru barang diantar,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Head of Consultant Indepth Research of Consulting Andri Riswandi, bahwa hanya situs e-commerce yang mampu beradaptasi dengan keinginan pelanggan, yang akan mampu bertahan dan akan semakin dikunjungi pelanggan. Karena itu, kata Andri, pemain situs belanja daring tetap perlu mengedepankan indikator-indikator pemasaran konvensional, seperti brand equity, brand image, customer satisfaction and loyalty, dan lainnya.

Meski demikian, tambah Hasanuddin, yang perlu diperkuat adalah infrastruktur (IT dan Logistik) dan rantai pasokan barang serta ekosistem bisnis yang juga harus diperluas. Masalah lainnya terkait dengan sistem pembayaran, terutama soal persepsi keamanan transaksi menggunakan kartu kredit. Kemudian, masalah pengiriman atau logistik yang masih kurang bagus di Indonesia. terakhir, terkait masalah regulasi transaksi daring.

“Pemerintah mesti menyiapkan UU yang mumpuni selain UU ITE yang ada saat ini sehingga ada kepastian hukum bagi para pemain e-commerce yang membuat mereka nyaman dan mampu mengembangkan bisnisnya dengan baik,” ujar Hasanuddin.


Lima terbaik

Sementara, menurut Andri Riswandi dari sekian banyak situs jual-beli daring yang menyesaki pasar daring Indonesia, berdasarkan pada hasil peringkat situs Alexa teranyar pada 16 Oktober 2015 ada lima situs e-commerce terbaik  di Indonesia yang paling sering dikunjungi konsumen, yaitu Bukalapak.com, Lazada, Tokopedia.com,  OLX, dan Elevenia. Di sisi lain, kelima situs ini juga merepresentasikan model e-commerce yang berkembang di Indonesia.

Menurut Andri, dua dari lima tersebut terbilang fenomenal yakni Bukalapak.com dan Tokopedia. "Keduanya bisa dibandingkan secara head to head memiliki model bisnis yang serupa, yakni sama-sama marketplace yang mengusung konsep C2C. Secara peringkat situs e-commerce di Indonesia juga tak terpaut jauh. Bukalapak ada di posisi 13 dan Tokopedia di 15,” ujarnya.

Hadirnya Bukalapak dan Tokopedia juga membangkitkan rasa kebanggaan terhadap e-commerce asli Indonesia, yang dinilai akan mampu bersaing dengan situs-situs jual beli daring global, seperti Alibaba, ebay maupun Amazon. “Bukalapak maupun Tokopedia, terbukti mampu merebut hati para konsumen Indonesia  di tengah gempuran situs jual beli online global,” ujarnya.

“Kekuatan mereka terletak pada kemampuan memahami dan mengerti karakter dan sifat konsumen Indonesia, baik yang menjual  maupun yang membeli,” tambah Andri.

Meski demikian, Andri menaruh perhatian lebih kepada Bukalapak karena visi laman ini yang lebih membumi dan menyasar para usaha, kecil dan menengah (UKM), mengajak semua orang untuk memulai berbisnis secara mandiri atau menjadi wirausahawan. Tak heran jika situs ini menjadi situs e-commerce yang paling sering dikunjungi konsumen dan merupakan salah satu situs daring marketplace terbesar di Indonesia. Pertumbuhan situs ini sebagai e-commerce terbilang sangat pesat.

Pernyataan Andri tak berlebihan mengingat laman Bukalapak.com yang diluncurkan pada awal Januari 2010, langsung mendapat respons masyarakat yang luar biasa. Bukalapak.com memang berfokus memfasilitasi UKM untuk bisa membuka toko daring dengan sistem pembayaran dan transaksi yang aman, baik bagi penjual maupun pembeli.

Menurut catatan yang ada, saat ini Bukalapak.com telah berhasil mengumpulkan lebih dari 500 ribu penjual (seller) dengan jumlah pengunjung mencapai 2 juta orang setiap hari. Bukalapak menjadi situs jual beli nomor di Indonesia dari segi traffic berdasarkan situs Alexa.

Bukalapak Laman di Bukalapak.com yang menawarkan penjualan hewan kurban untuk Idul Adha tahun 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Whats New
Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com