Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2015, 22:09 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akhirnya menolak usulan Lion Group membangun bandara di Lebak, Banten.

Menurut Direktur Kebandarudaraan Kementerian Perhubungan Agus Santosa, keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan hasil kajian Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau dikenal dengan Airnav Indonesia.

"Iya betul, keputusannya siang tadi," ujar Agus kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Agus menjelaskan, berdasarkan kajian Airnav, apabila bandara Lebak dibangun, maka Bandara Budiarto atau Curug yang notabene digunakan untuk sekolah penerbangan harus ditutup lantaran ruang udaranya terpotong.

Menurut Agus, Kemenhub sudah memberikan kesempatan kepada Lion Grup dan mitranya untuk membuat kajian yang komprehensif untuk menyelesaikan masalah sempitnya ruang udara di Lebak.

Hanya saja tutur dia, sampai rapat terakhir pada 12 November 2015, Lion Grup dan mitranya tak bisa meyakinkan Kemenhub.

Seperti diketahui sebelumya, ruang udara di Lebak, Banten sudah dinyatakan sempit oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub).

Keterbatasannya itu karena ada Bandara Curug di sisi barat. Di sisi tenggara ada Bandara Atang Sanjaya.

Di timur ada Bandara Rumpin. Di sebelah utara dan timur laut itu wilayah Soekarno-Hatta dan Halim.

Kemudian di sisi utara juga ada wilayah milik Arhanud (Artileri Pertahanan Udara TNI), tempat latihan militer.

Sementara di belakangnya, sisi selatan, ada daerah pegunungan dengan ketinggian bukit, ada yang 5.000 feet, ada yang 11.000 feet.

Saat ditanya apakah keputusan itu sudah disampaikan ke Lion Group dan MRIS, Agus belum bisa memastikan.

Sebab saat ini dirinya sedang berada di Yogyakarta. Hanya saja kata dia, berdasarkan laporan, kepustusan tersebut akan diberikan hari ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com