Faktor lain yang juga menentukan harga IPO dan nilai emisinya adalah sisi fundamental bisnis si calon emiten.
Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia melihat, analis akan menurunkan valuasi Freeport mengingat kondisi keuangannya saat ini memburuk.
Memang nilai IPO Freeport berpotensi mencapai puluhan triliun rupiah. Satrio yakin, pasar lokal mampu menyerap jatah IPO itu.
Apalagi saat ini BEI memiliki emiten yang valuasinya tinggi berdasarkan kapitalisasi pasar dan nilai kapitalisasi pasarnya di atas nilai aset Freeport.
Jika Freeport IPO, akan ada rebalancing portofolio oleh para manajer investasi dan investor institusi. Rebalancing ini karena saham besar tersebut bakal masuk sebagai perhitungan IHSG. "Rebalancing seperti ketika HMSP free float kemarin," kata Satrio.
Tapi, pilihan IPO sebagai jalan divestasi Freeport juga berisiko. Saham Freeport belum tentu menarik secara fundamental. Freeport harus berani memberi diskon agar bisa diserap investor.
BEI juga harus membenahi keterbukaan informasi soal pemesanan IPO. Maklum, beberapa kali IPO di pasar modal bermasalah, misalnya IPO KRAS dan GIAA. "Penjatahan saham IPO harus adil. Jangan sampai menguntungkan satu pihak saja," imbuh dia.
Oktavianus Marbun, analis Waterfront Securities, menyangsikan pasar menyerap saham Freeport. Sulit bagi pemodal domestik, terutama investor ritel menyerap saham IPO Freeport. "Pasar belum tentu berminat dan mampu menyerap," ujar Oktavianus. (Narita Indrastiti, Pratama Guitarra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.